Start
—
Pagi-pagi sekali tadi Zheya sudah sampai di rumah Leya dan Wino, karena ternyata keberangkatan Rima dan Reno lebih awal karena adanya perubahan jam terbang mereka.
Memang Zheya sempat di rumah Leya dahulu sebentar, setelah makan siang barulah Zheya dan Arkha ke apartemen agar Zheya cepat menata barangnya di kamar yang sudah di siapkah di sana.
Ya, seperti yang kalian ketahui, menata kamar pasti memiliki waktu yang cukup panjang. Apalagi barang-barang Zheya cukup banyak mengingat kepulangan Rima dan Reno tidak di ketahui pasti kapannya.
Zheya membutuhkan waktu enam jam lamanya untuk benar-benar selesai merapihkan kamar barunya. Dan kini pinggangnya terasa ingin copot.
Jam menunjukkan pukul tujuh malam, waktunya Zheya untuk makan malam.
"Ekhem sorry, ada makanan gak?" tanya Zheya kepada Arkha yang ia lihat sedang bersantai bersama game di handphonenya.
Arkha sempat menoleh sebentar sebelum ia kembali fokus pada gamenya kembali.
"Tolong jawab dong?"
"Gak ada."
Zheya menggembungkan kedua pipinya. Huft, ia kira akan ada makanan setelah ia hampir mati kecapekan membereskan kamarnya.
"Oke deh, thanks."
Tidak apa-apa Zheya, lagi pula di sini kamu hanya numpang, jadi harus mandiri juga cari makan, jangan manja.
Setidaknya itulah yang Zheya katakan pada dirinya agar rasa kesalnya berkurang pada Arkha yang sempat-sempatnya masih sibuk dengan game di tangannya tanpa memperdulikan Zheya yang sudah mati-matian menahan lapar di perutnya.
Tidak ingin mengganggu Arka lebih jauh, Zheya memutuskan untuk meninggalkan Arkha di ruang tamu dan mencoba keluar mencari makanan.
Tapi belum selangkah Zheya mencapai gagang pintu, suara berat menginterupsi langkahnya.
"Mau kemana, lo?" tanya Arkha.
Zheya memutar tubuhnya menghadap Arka. "Cari makan, gue laper. Lo, mau nitip?"
Arkha melirik jam di layar handphonenya. "Sebentar, gue ikut."
"Gue sebentar doang kok, kalau mau nitip sekalian nanti gue beliin," kata Zheya menolak halus Arkha untuk ikut dengannya.
"Fyi, gue benci cewek bawel."
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzhey [ ✓ END ]
Teen Fiction17+ Bagaimana jadinya jika seseorang yang begitu asing tiba-tiba saja menjadi teman satu atap? Terlebih tanpa sepengetahuan keduanya, tiba-tiba saja mereka dinyatakan telah dijodohkan. Haruskah Arkha merasa bersalah dengan Aurel kekasihnya, karena i...