2.9

40.3K 2.8K 94
                                    

Misi pakettt🎁🎁
Jangan lupa yu klik votenya dulu😚

Start

"Lo tau, Zhey? Sekarang gue lagi ngandung anaknya Arkha," sahut Aurel dengan seringainya.

Zheya memejamkan kedua matanya sebentar, mencoba untuk tidak terkejut dengan ucapan Aurel. Menurutnya perempuan itu sedang memancingnya saja agar Zheya bisa marah.

"Lo pikir gue percaya?"

"Oke, sekarang gue emang belum ngandung. Tapi bukankah ketika perempuan dan laki-laki menjalin hubungan badan akan menghasilkan anak? Lo pikir kemarin gue sama Arkha ngap---"

"STOP! BANGSAT!!!"

"Sebentar lagi gue sama kayak lo, dan anak lo pasti punya adek bar---"

"AUREL!!! GUE BILANG STOP BANGSAT!!!"

Brak!

Leya mendorong Aurel keras sampai perempuan itu jatuh terjerembab ke tanah.

"Kamu jangan bicara sembarangan perempuan iblis!!" seru Leya dengan emosinya yang sangat berapi-api setelah melihat Aurel. Terlebih ketika melihat Aurel yang sudah mengeluarkan pisau lipatnya dari balik saku celananya.

Wino menarik tangan Leya, bermaksud agar perempuan itu tidak hilang batas. Takut-takut Leya akan melakukan sesuatu yang membuat Leya menjadi kesulitan nantinya.

"Mah, udah."

"Papah ini, gimana aku bisa udah di saat anak aku mau di celakain sama iblis ini?!" sentak Leya terlihat kesal.

Leya mendekati Zheya, menarik tubuh perempuan itu menjauh dari Aurel. "Aurel, lihat di sana ada CCTV. Saya akan segera melaporkan kamu dengan bukti itu!"

Aurel melihat CCTV yang Leya tunjuk. Memang benar, di salah satu tiang lampu taman di sana terdapat CCTV yang mengarah ke arah mereka.

Tanpa mempedulikan Aurel yang masih terduduk mengenaskan di tanah, Leya langsung menarik tangan Zheya dan Wino untuk segera mengikutinya ke ruangan Arkha.

Di sepanjang perjalanan mereka, tidak ada yang berani membuka suara selain Leya yang masih terus mengoceh-ngoceh marah.

"Kamu Zheya, ngapain malam-malam sendirian di luar? Kalau gak ada Mamah sama Papah tadi gimana coba?"

"Papah juga! Gak usah tahan-tahan Mamah kalau Mamah lagi marah, perempuan iblis itu harus Mamah kasih pelajaran!"

Zheya dan Wino hanya bisa saling berbalas tatap seraya menggeleng-gelengkan kepalanya pasrah dengan omelan Leya.

Karena keberisikan mereka yang masuk ke dalam ruang inap Arkha, membuat Arkha terbangun dari tidurnya dan menatap ketiganya dengan wajah kebingungannya.

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang