2.3

43.2K 2.5K 132
                                    

Selamat membaca bestie 🥳

Selamat membaca bestie 🥳

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Start

Sudah mau jam satu, tapi Arkha sama sekali belum pulang. Dan Zheya pun juga belum bisa menutup matanya, hatinya masih tidak tenang jika Arkha belum kembali.

Zheya mengelus perutnya yang sudah semakin membuncit, lagi seperti ini Zheya malah merasakan mual yang sama sekali belum ia rasakan sebelumnya selama masa kehamilan.

Air mata Zheya kembali meluruh, mengingat bagaimana Arkha marah dengannya membuat hatinya seakan teriris.

"Sayang, jangan buat Buna mual dulu ya? Papah belum pulang, Buna masih nunggu Papah pulang," ujar Zheya berbicara dengan anaknya, seakan anak di dalam perutnya mendengar ujarannya.

Zheyaaa :
Sayang, dimana?

Pulang dong, aku nungguin kamu.

Arkha, bales pesan aku dong🥺

Sayang, aku mau peluk🥺

Pesannya sejak tadi belum terbaca oleh Arkha, Zheya semakin khawatir tapi tidak tahu harus berbuat apa.

Sampai satu nama terlintas dibenaknya.

Seno.

Zheya buru-buru langsung mencari kontak Seno di handphoneny dan langsung mengklik tombol panggilan yang tertera di sana.

Beberapa saat Zheya menunggu sampai telfon mereka tersambung.

"Hallo, Zhey? Kenapa malem-malem telfon?"

Zheya tampak diam sesaat, ragu bertanya dengan Seno.

"Iyaa Sen, sorry ganggu malem-malem. Itu, lo lagi bareng sama Arkha gak?" tanya Zheya pada akhirnya.

"Hah, nggak Zhey. Gue sama yang lain lagi di basecamp, gak ada Arkha di sini, emang kenapa lo tanya gitu?"

Sepertinya teman-temannya mendekat ke arah Seno, terdengar suara grasak-grusuk di sana yang mungkin juga penasaran dengan percakapan Zheya dan Seno.

Zheya menghela napasnya pelan.

"Arkha belum pulang dari tadi, gue kira sama yang lain."

"Eh, beneran Arkha belum pulang? Tadi gue telfon gak di jawab juga, Zhey," sahut Devin yang Zheya yakini sudah mengambil alih handphone Seno.

"Gue ribut sama Arkha, kalian bisa cariin Arkha gak?" jujur Zheya.

Hening sejenak, mungkin mereka agak terkejut mendengar kejujuran Zheya.

"O-oke, Zhey. Lo diem aja di sana, jangan kemana-mana. Biar Arkha kita yang cari," ujar Alfin dengan kekhawatirannya.

"Makasih ya, langsung kabarin gue kalau ada apa-apa."

Arzhey [ ✓ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang