Start
—Entah kenapa Zheya merasa waktu sangat cepat berlalu, dan secepat itu pula kedekatan Arkha dengannya semakin lekat. Terlebih ke posesifan Arkha ketika mengetahui dirinya tidak ada di apartemen, Arkha langsung menghubungi Zheya terus menerus sampai perempuan itu menjawabnya.
Zheya tidak tahu Arkha sudah melupakan mantan pacarnya itu atau belum, Zheya tidak mau bertanya karena takut mengundang keributan diantara keduanya.
Lagi pula melihat Arkha yang semakin lengket dan semakin manja kepadanya, membuat Zheya jadi berpikir untuk tidak bertanya lagi mengenai hubungan Arkha dengan Aurel.
Beberapa kali Aurel memang masih menghubungi Arkha baik melalui pesan ataupun ketika mereka sedang di kampus.
Tapi Arkha benar-benar tidak menggubrisnya sama sekali. Arkha benar-benar menghindari Aurel seperti janjinya pada Zheya.
Sudah pasti rasa sayang Zheya ke Arkha pun semakin bertambah, walaupun sebenarnya rasa gengsinya juga belum berkurang dari pertama mereka memulai memutuskan semuanya mulai dari awal lagi.
"Zheya!" teriak Arkha dari dalam kamar.
"Di dapur," jawab Zheya setengah berteriak.
Dengan wajah bantalnya, Arkha berjalan dengan mata yang masih sedikit terpejam ke arah dapur.
Ketemu!
Begitu melihat Zheya, Arkha langsung memeluk perempuan itu dari belakang dan mengendus leher jenjang Zheya yang terekspos.
"Diem, gak liat gue lagi masak?"
"Ya udah, lo masak aja orang gue lagi main sama leher lo, bukan sama lo." Mulai, kumat lagi ngeselinnya Arkha.
Terserah Arkha lah, Zheya sudah malas dengan Arkha. Lelaki itu semakin di larang maka semakin menjadi-jadi.
"Masak apa?" tanya Arkha yang masih menempelkan bibirnya pada ceruk leher Zheya.
"Ayam semur," jawab Zheya singkat.
"Temen gue mau main kesini, boleh ya?"
"Main aja, mumpung gue masak banyak."
"Jangan enak-enak masaknya," kata Arkha.
Zheya menyerengit. "Kenapa?"
"Entar mereka ketagihan makan masakan istri gue."
Zheya tertawa kecil, merasa aneh dengan tingkah Arkha ketika sedang cemburu.
Terkadang Zheya juga bingung, kenapa Arkha dengan temannya saja begitu cemburu? Padahal Arkha kan tahu itu temannya, tidak mungkin juga menusuk Arkha dari belakang.
Tidak tahulah, jika tidak aneh maka bukan Arkha namanya.
***
"HALLO EPRIBADEEHHH!!!" Teriakan Alfin menggema di seluruh ruangan apartemen Akrha.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arzhey [ ✓ END ]
Teen Fiction17+ Bagaimana jadinya jika seseorang yang begitu asing tiba-tiba saja menjadi teman satu atap? Terlebih tanpa sepengetahuan keduanya, tiba-tiba saja mereka dinyatakan telah dijodohkan. Haruskah Arkha merasa bersalah dengan Aurel kekasihnya, karena i...