21 | OK

422 31 3
                                    

timpuk bintangnya!

tampar komentarnya!

Reygan said "Dia nyebelin, tapi gue sayang banget. Nggak tau kenapa."

(。•́︿•̀。)

|Happy Reading|

Keysha mendorong dada Reygan cukup kuat membuat cowok itu tersungkur ke samping. Lalu dengan tidak tega, Keysha membantu Reygan untuk duduk kembali di sampingnya.

"Kamu sih, kuat banget meluknya. Aku nggak bisa napas."

Keysha merajuk dengan tangan yang menyilang di depan dada.

"Tapi kangen," lirih Reygan menghela napas pelan. Dia menunduk, pura-pura takut melihat raut kesal gadis di sampingnya.

Keysha mendapat ide cemerlang. "Kalau mau peluk lagi, harus bayar dua jeti. Tapi waktunya sampe lima menit."

Reygan menoleh dengan mata yang membelalak kaget. "Hah? Cuma lima menit?"

Keysha memutar bola matanya dengan malas. "Yaudah kalau nggak mau. Aku nggak maksa juga."

Reygan menggeleng tidak menyangka. "Oke! Gue ambil dulu." kesalnya berlari ke kamar.

Cowok itu kembali dengan satu tangan yang menggenggam uang ratusan ribu. Dia memberikannya pada Keysha lalu kembali duduk di samping cewek menyebalkan ini.

"Aduh," Keysha berbinar melihat itu.
Bahagia sekali rasanya, akhirnya nanti dirinya bisa membeli banyak susu stroberi sampai diabetes pun, tidak apa-apa.

"Makasih, ya. Aku hidupkan stopwatch dulu."
Keysha menggapai ponselnya lalu mulai menekan tombol start. "Sini," dia merentangkan tangannya kembali.

Reygan yang melihat itupun langsung menidurkan kepalanya di paha Keysha sebagai bantalan untuk dirinya tidur. "Tidurin aja, Key. Ngantuk." Dia perlahan memejam ketika Keysha memijit kepalanya.

Setelah dirasa bahwa Reygan sudah tertidur pulas, Keysha mengambil ponselnya dan keluar pada aplikasi yang sempat dirinya putar stopwatch. Namun belum beberapa menit memainkan benda datar tersebut, Keysha dikejutkan oleh nada dering dari salah satu aplikasi.

Karena tidak mau mengganggu tidur cowok ini, Keysha mengangkat panggilan video call tersebut dengan tangan kanan, dan tangan kiri, masih setia memijit kepala Reygan.

"Hai,"

Keysha menyapa dengan nada senangnya.

Terlihat dari layar yang menunjukkan Karin yang sedang berbaring di atas kasur.

"Dimana lo, Key?"

"Apartemen Kak Reygan."

"Ngapain aja, nih?"

"Numpang minum aja, sih. Kamu mau?"

Karin nampak menggeleng.

"KARIN."

Suara itu seolah penuh amarah. Keysha dapat mendengarnya dengan jelas.

"Siapa, Rin?"

Karin nampak hanya menggeleng dengan cengiran khasnya. "Nggak apa-apa, Key. Udah dulu, ya."

RĒYGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang