17 | WHY?

423 37 4
                                    

hi

jangan lupa bintangnya, yaa!

"Menyakiti seseorang, sama saja kamu menyakiti keluarga yang berjenis kelamin sama dengan orang itu."

~NKP, story about Rēygan

|Happy Reading|

Sudah malam hari seperti ini, seharusnya gadis itu turun untuk makan malam dengan keluarga. Namun, dari tadi ia hanya fokus pada benda pipih itu.

Entahlah, dia tidak tahu harus bersikap seperti apa. Ingin melarang orangtuanya untuk tidak berangkat ke Singapura, namun dia juga tidak boleh egois karena pekerjaan tersebut sudah menjadi tanggung jawab setiap orang.

Sudah bosan dengan benda datar itu, akhirnya dia meletakkan ponselnya di atas nakas yang tidak jauh dari kasur.

Dia kembali berbaring dengan pandangan kosong ke langit-langit ruangan.

"Bunda sama Ayah akhir-akhir ini sibuk. Aku jarang ada waktu sama mereka. Terus, dua minggu lagi mereka bakal pergi,"

Dia mendesah pelan lalu memejamkan mata dengan perlahan. Dirinya benar-benar merasa lelah untuk beberapa hari belakang ini. Tapi siapa sangka jika dia tidak pernah menyadari hal itu.

♡♥♡

"Bunda sama Ayah akhir-akhir ini sibuk. Aku jarang ada waktu sama mereka. Terus, dua minggu lagi mereka bakal pergi,"

Fira tertegun mendengar ucapan anak perempuannya itu. Ia mengintip keadaan Keysha dengan pintu yang sedikit terbuka. Terlihat jelas bahwa anaknya itu sangat tidak ingin Fira dan Galih pergi.

Ucapan Keysha barusan mampu membuat Fira menunduk dengan perasaan sedih. Apa yang dikatakan Keysha memang benar, bahwa akhir-akhir ini mereka jarang ada waktu untuk bercerita, mengobrol, canda tawa, bahkan Fira dan Galih sudah sangat jarang menanyakan bagaimana keadaan Keysha, hari-hari yang ia lalu serta tentang bagaimana teman-teman anaknya itu, dan lain-lain yang Keysha pasti rindukan.

Sejak kecil Fira dan Galih selalu bertanya banyak tentang bagaimana hari-hari yang Keysha jalani. Tentang bagaimana Keysha belajar di sekolah, teman-temannya seperti apa, bagaimana guru mengajar di kelasnya dan ada banyak hal lagi.

Fira tahu, Keysha pasti merasa kurang dengan hari-hari belakangan ini. Ia juga tahu bahwa Keysha pasti sangat merindukan hari dimana mereka sekeluarga punya banyak waktu untuk bertanya dan memberi kabar satu dengan yang lainnya.

Fira melamun sejenak sampai akhirnya ia masuk dengan hati-hati ke kamar Keysha. Ia duduk di tepi kasur dengan pelan agar tidak mengganggu anak gadis nya itu.

Fira mengusap kepala Keysha dengan pelan. Merapikan rambut Keysha agar ia lebih jelas menatap wajah anak ini. Senyum terbit di bibirnya ketika pipi Keysha semakin hari semakin nampak berisi.

Fira merenung kembali. Walau Keysha sudah lumayan dewasa dengan usia yang remaja saat ini, namun seorang Ibu selalu menganggap anaknya sebagai anak kecil yang menggemaskan.

"Keysha," panggilnya pelan.

"Bunda bakal kangen banget sama kamu selama di Singapura nanti. Nggak apa-apa, ya? Cuma satu bulan, kok. Itu udah jadi tanggung jawab bunda sama Ayah, Nak."

RĒYGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang