04 | MISUNDERSTANDING

1K 84 3
                                    

timpuk bintangnya!!


🙌

|Happy Reading|

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

|Happy Reading|

"Iya, Key di situ. Enak banget," gumam Reygan memejamkan matanya.

Sementara Keysha mengikuti perintah cowok itu. Ternyata hukumannya hanya memijit kepala saja? Chil.

Keysha menatap lama wajah Reygan yang tidur di atas pahanya. Dilihat-lihat Reygan lumayan tampan juga.

"Sini Key, pegel banget." Reygan menujuk keningnya. Lalu cowok itu membuka matanya perlahan.

Ia memandangi wajah Keysha sangat lama. Membuat gadis itu merasa risih. "Jangan liatin gitu, Kak. Nanti aku khilaf." tegur Keysha yang dibalas tawa oleh Reygan.

"Aku nggak bercanda ya, Kak."

Reygan mengangguk, tersenyum lebar. Masih menatap Keysha, agar gadis itu khilaf sekarang juga. "Gapapa Key, khilaf nya sekarang aja. Tapi jangan gigit, ya. Sakit."

Keysha mencibir. "Aku bercanda. Gak mungkin lah aku khilaf. Gak selera. Wlee." Gadis itu menjulurkan lidahnya.

Reygan beranjak duduk.

"Lo selalu bercanda, Key. Nggak asik. Gue cari pacar baru aja." Reygan mengalihkan pandangannya. Sungguh, dia juga lelah jika Keysha seperti ini terus.

"Ya okey. Cari yang lebih cantik, ya. Jangan yang di bawah aku. Nanti aku ketawain kamunya."

Reygan mendelik tajam. Keysha sangat tidak asyik!

"Bye, ketemu mantan dulu. Kalau mau pulang, pulang aja." Reygan beranjak. Meninggalkan Keysha lebih dulu.

Terdengar suara motor menyala. Keysha pikir Reygan hanya bercanda. Ternyata cowok itu benar-benar pergi meninggalkannya.

Yasudah, Keysha memasak makan malam untuk Reygan dulu. Supaya cowok itu langsung makan sepulang bertemu dengan mantannya. Aduh. Keysha seperti seorang istri saja.

♡♥♡

Reygan mengumpat di perjalanan ramai seperti ini. Sungguh siapa yang tidak kesal jika terus diajak bercanda padahal harus serius kondisinya. Perempuan paling menyebalkan dan menggemaskan disatu waktu bersamaan adalah, Keysha. Akh.

Reygan mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang di sana.

"Club. Ajak Vani," ucapnya cepat. Ia kembali menyalakan motor miliknya untuk segera pergi ke tempat yang dituju.

RĒYGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang