RĒYGAN

11 | ONE MONTH

follow!

vote!

╭∩╮

"Manusia memang banyak maunya."

~NKP, story about Rēygan

|Happy Reading|

♡♥♡

Perkataan Keysha semalam ternyata hanya candaan. Entahlah, gadis itu sangat menyebalkan menurut Reygan. Lama-lama kesabaran Reygan bisa habis jika terus diuji.

Kini Reygan berada di kantin bersama teman-temannya, kecuali Arbi. Cowok itu tadi pamit ke toilet, tapi hingga saat ini belum balik-balik. Mungkin sulit untuk dikeluarkan.

"Mana Keysha, Rey?" celetuk Reza pada Reygan yang nampak melamun.

Reygan mengangkat bahu acuh.

Cowok itu kembali melamun. Memikirkan yang seharusnya tidak dipikirkan. Siang-siang begini sepertinya Reygan overthinking.

Namun, ada satu hal yang terlewat di benak Reygan. Dimana hari ini, tepat satu bulan jadiannya dengan Keysha.

Reygan menoleh pada Reza dengan serius. "Za, menurut lo, cewek suka hadiah apa?" tanyanya antusias, namun hal itu membuat Reza tertawa mengejek.

"Gue serius."

"Lo mau kasih ke Keysha?"

"Enggak, sama mantan. Ya sama Keysha lah bodoh!"

Nampaknya kesabaran Reygan akan habis jika temannya itu tertawa lagi.

"Cewek biasanya suka bunga sih. Tapi kayanya Keysha lebih suka susu stroberi haha." Reza tertawa detik itu juga. Membuat teman-temannya menatap cowok itu dengan bingung.

Reygan dapat membenarkan ucapan Reza barusan. Keysha memang lebih suka susu stroberi 'sepertinya. Namun membelikan bunga juga tak apa 'kan? Akh. Reygan tidak sabar melihat reaksi gadis itu nanti.

♡♥♡

"Rin," panggil Keysha pelan pada Karin yang nampak sibuk membaca buku tebal.

Karin menoleh, mengangkat sebelah alisnya sebagai jawaban.

Keysha ragu-ragu bertanya pada Karin. Gadis itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Menurut kamu, kalau pacaran harus ciuman?"

Karin langsung tertawa mendengarnya. Sementara Keysha berdecak kesal, kenapa Karin malah menertawakan dirinya?

"Ih Karin!" kesal Keysha ketika temannya masih belum menjawab pertanyaan barusan.

Karin menggeleng. "Enggak kok, Key. Kenapa memangnya? Lo mau ciuman sama Kak Re-" Keysha langsung membekap mulut temannya itu.

Karin sangat tidak asik!

"Hehe maaf, Key." Dia menyengir. Menjengkelkan!

"Berarti gue benar, Key? Lo mau ciuman sama Kak Rey?" bisik Karin. Dan ia tahu, hanya Keysha yang mendengar itu, karena suaranya sudah sangat pelan.

Keysha menggeleng. "Aku cuma nanya aja."

Karin menghadap pada Keysha, menatap serius temannya itu. "Bener lo belum ngelakuin itu?" tanya Karin menggoda. Ia bertanya namun nada bicaranya seperti menuduh. Tolonglah, Rin, kondisikan nak!