26 | NEW WOUND

309 21 3
                                    

follow dulu!

vote dulu!

(´ ▽`)

"Gue nggak butuh quotes."

~Reygan Cakra

|Happy Reading

Devan meyiapkan buku tulis seadanya dan peralatan belajar lainnya. Selesai dengan kegiatan itu, Devan melangkah ke arah cermin yang menempel di dinding. Merapikan rambutnya, dasi, seragam dan akhirnya merasa puas dengan penampilannya pagi ini

Devan menggenggam handphonenya lalu bersamaan dengan itu, dia menggapai kunci mobil yang terletak di atas meja. Dia pergi meninggalkan kamar, menyisakan aroma parfum mint di ruangan itu.

♡♥♡

Devan sampai di tujuan utamanya––rumah pamannya. Langkahnya terhenti ketika Keysha baru keluar.

"Morning, Sha," sapa Devan dengan hangat. Dia berdiri di hadapan Keysha dengan tegak membuat Keysha harus mendongak pada cowok itu.

Galih dan Fira pun keluar dengan senyuman.

"Om, Tan," Devan dengan cepat menyalam tangan kedua orangtua ini.

"Berangkat sama Devan aja, Key," suruh Galih.

Keysha menggeleng pelan, "Kak Reygan katanya mau jemput Keysha," jawab Keysha dengan percaya diri.

"Devan, kamu berangkat duluan aja,"

"Key, Devan belum terlalu hafal jalanan di Jakarta. Terlebih ini hari pertama dia menjadi siswa baru." Galih berkata dengan pelan. Tidak ada paksaan pada nada bicaranya, hanya saja sangat meminta pada Keysha.

Mau tidak mau, Keysha harus meng'iya'kan permintaan Sangayah. Tidak ada pilihan lain, selain berangkat bersama dengan Devan. Terlebih Reygan sama sekali tidak menampakkan diri. Jika menunggu terus-terusan hanya akan terlambat.

Di perjalanan, dua sepupu itu hanya bergeming saja. Tidak ada yang ingin memulai pembicaraan. Bagaimana tidak, sikap Keysha yang seolah menjauh itu membuat Devan membuka mulut saja sulit rasanya.

♡♥♡

Reygan mengendarai motornya dengan kecepatan diatas rata-rata. Matanya menatap tajam jalanan pagi ini. Tubuhnya keringat dingin serta perasaan berkecamuk yang menyelimuti pikirannya.

Tadi, tepat jam 6 pagi, dia sampai di halaman rumah Keysha. Mencoba untuk menghilangkan ego demi hubungan mereka. Tetapi, melihat laki-laki kemarin, yang memeluk Keysha perlahan membuatnya pergi dari sana.

Tidak terasa, Reygan sampai di parkiran sekolah. Cowok itu turun, melangkah kemanapun. Hingga akhirnya dia sampai di depan kelas Keysha. Menatap perempuan itu dari kejauhan. Begini saja lebih baik. Walaupun Reygan sangat ingin bertemu Keysha. Memeluknya.

Langkah kaki itu pergi dari sana. Tidak ada dorongan dan keberanian untuk bertemu dengan Keysha. Entah, Reygan pun bingung.

Bersamaan dengan waktu itu. Keysha tertoleh ke arah pintu. Dilihatnya punggung seorang laki-laki yang seperti dirinya kenal semakin menjauh. Dia beranjak cepat untuk keluar. Namun orang itu sudah tidak nampak lagi.

RĒYGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang