25 | KEYSHA WORRIES

337 20 0
                                    

Jangan lupa bintangnyaa!

(。•́︿•̀。)

"Sesingkat apapun kisahnya, perihal melupakan bukanlah hal yang mudah."

~NKP, story about Rēygan

|Happy Reading|

Lelaki berkaos hitam dan memakai celana jins berwarna putih itu kini terduduk di ruang tamu kepunyaan Pamannya. Matanya tak teralih pada apapun kecuali sebuah foto perempuan yang terpajang di atas dinding ruangan.

"Orangtuamu nggak ada niatan untuk menyusul kemari, Van?" Galih mendudukkan diri di sofa yang berhadapan dengan Devan.

"I think there is, but Dad and Mom seem to still have a lot of work to do,"

Fira menghidangkan camilan dan dua gelas kopi di atas meja.

"Minum dulu, Van. Pasti capek semalam beres-beres," ujar Galih ramah.

Devan mengangguk. Kemudian dia menyeruput kopi buatan Fira dengan hati-hati. "Wait a minute, Devan has gifts for Uncle and Aunt,"

Laki-laki itu berjalan meninggalkan Galih dan Fira. Dia kembali dengan membawa sebuah bag berukuran sedang. Banyak sekali oleh-oleh yang Devan bawa untuk mereka. Terlebih itu semua oleh-oleh ciri khas dari Amerika.

"Kamu bawa banyak sekali Nak Devan." Fira tersenyum hangat.

"It's okay Tan, Devan is happy to give it to you."

"Terimakasih banyak Nak Devan," lanjut Galih menepuk pundak Devan dengan pelan.

"By the way Keysha hasn't come home usually at this hour, Om, Tan?"

"Sepertinya sebentar lagi Keysha sampai, mungkin sedang dalam perjalanan," jawab Galih menyeruput kopi buatan istrinya.

Percakapan itu terus berlanjut. Topik mereka tak habis-habisnya sedari tadi. Bahkan kini Fira merapikan oleh-oleh Devan di dalam lemari es, kemudian kembali lagi, pun, belum habis topik yang dibahas.

"Jadi, tadi pagi kamu sudah mengurus pindahan kamu untuk masuk SMA Galaxy, Van?" Galih bertanya.

"Sudah, Om,"

"Kamu berjumpa dengan Keysha?"

"No, Devan nggak lihat Keysha, mungkin dia stay di kelas."

Devan menggigit tipis bibirnya. Matanya kembali tertarik untuk menatap foto di dinding tadi. Rasanya ingin sekali bertemu orang itu secara langsung. Devan harap, perempuan itu tetap sama seperti dulu. Hangat, lucu, dan pastinya tidak ada rasa canggung yang menyelimuti mereka ketika pertemuan itu tiba.

"Sha, I miss you."

♡♥♡

Keysha terkekeh kecil melihat wajah Reygan yang manyun seperti itu. Bibir lelaki itu mengerucut merajuk. Tidakkah Reygan tahu bahwa akhir-akhir ini, cowok itu sangat menggemaskan.

"Aku nggak suka kalau kamu sok imut kayak gini," ledek Keysha menahan sudut bibirnya yang hampir melengkung. Keysha harus terlihat galak di depan cowok ini agar tidak mengulangi kesalahan yang sama.

"Keysha, Keysha, Keysha di dinding, jangan marah, jangan marah, dong." Reygan bernyanyi dengan nada 'cicak-cicak di dinding'. Namun 'cicaknya' dia ganti menjadi Keysha.

RĒYGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang