Rate:18+
Kenakalan remaja yang kian tak terkontrol membuat Lisa terpaksa harus di ikut sertakan oleh orang tuanya dalam audisi pencarian idola remaja di Seoul. Hingga akhirnya ia bertemu dengan sosok pria dewasa yang malah semakin membuat kenakalann...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sebuah tangan tengah meremas kuat di antara surai legam milik seorang pria dewasa. Ia tersenyum di antara perlakuan yang tengah di lakukan pria itu pada tubuhnya. Menyesapi lehernya, sampai terkadang menjilati dan menggigitnya gemas.
Kakinya menggeliat hebat, tubuhnya kini sudah terbaring di bawah dominasi tubuh pria berumur yang sebenarnya lebih pantas menjadi ayahnya.
Matanya memandang asal, hingga yang ia lihat hanyalah bias cahaya rembulan menembus kaca yang tirainya sengaja di biarkan terbuka.
Padahal Lisa tidak berpikir jika pria di hadapannya akan berbalik menyerangnya seperti ini. Ia pikir akan membutuhkan waktu yang cukup lama, atau cukup malam itu saja. Maksudnya tentang keteguhan hati Jaehyun yang seakan tak tersentuh selain oleh istrinya sendiri.
Lisa pikir Jaehyun se-setia itu.
Tapi, jangan lupakan juga tentang sifat umum yang biasanya di miliki oleh seorang remaja seusia Lisa.
Penasaran.
Ya, rasa penasaran yang berlebihan.
Mereka dalam masa ingin mencoba segala hal. Semakin di larang semakin di lakukan. Semakin tau jika itu berbahaya, maka mereka akan semakin menyukainya.
Sama ketika matanya melihat keberadaan Jaehyun setelah sepuluh tahun. Ada terbesit pikiran untuk melakukan sesuatu yang mungkin bisa menghancurkan keteguhan rumah tangga pria itu. Dimana ia ingin melihat pria dewasa itu merasa tak aman dengan presensi dirinya di tengah-tengah keluarga harmonis yang mereka bangun.
Di awal-awal memang sangat menyenangkan, sesuai dengan prediksinya---Jaehyun pasti akan berusaha mendorongnya jauh-jauh. Memberi batasan-batasan tertentu dan memintanya untuk menganggap ia dan istrinya sebagai orang tua kedua di Seoul. Bahkan wajah kesalnya saat membentak Lisa dan mengutuknya karena berulang kali berusaha mencuri atensinya tak lantas membuat Lisa berhenti.
Gadis itu justru semakin menjadi-jadi menunjukkan keliarannya. Hingga pada akhirnya malam itu Lisa mendapatkannya. Ya, rasa penasarannya berakhir di sana. Ketika Jaehyun menawarinya sesuatu yang ia pikir tak mungkin.
Lima menit.
Entahlah, tapi sejak saat itu ketertarikannya untuk menggoda Jaehyun sedikit meluruh. Ia tak begitu berambisi, sedikit malas mungkin.
Ketahuilah, Jaehyun bukanlah pria pertama yang di perlakukan seperti itu olehnya!
Dan bukan satu-satunya juga.
"Ngh~"
Lisa tersentak, kala lidah hangat itu menyapa permukaan payudaranya. Ah, bahkan ia lupa jika tubuhnya sudah tak terbungkus apapun sekarang. Tak ada yang menutupi seluruh bagian mulus di luar tubuhnya.
