24. (En)venom

1.2K 179 23
                                    

20aug2022;saturday

.

.
____________________________________________

Sedikit pusing, gadis yang tengah di ributkan akhirnya terbangun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sedikit pusing, gadis yang tengah di ributkan akhirnya terbangun. Lisa melenguh. Pandangannya masih kurang fokus. Terlalu banyak menangis membuat kepalanya jadi terus berdenyut.

Mimpi atau bukan?

Benak Lisa masih berdebat soal apa yang tengah ia lihat sekarang, tampak jelas jika ada dua pria dan satu orang wanita di hadapannya sedang terlibat pertikaian. Awalnya gadis itu ingin abai, tapi tak lama matanya jadi mendelik lebar, tepat ketika tangan berurat milik salah satu pria disana terkepal, lalu terangkat ke udara dan hendak menghantam wajah pria muda yang satunya. Di saat itu juga Lisa sadar bahwa ini adalah keadaan nyata yang benar-benar sedang ia lihat. Bukan mimpi.

BUGH!

"PAMAAAANNNNNN!!!!"

Pekikan itu jelas mengagetkan seluruh manusia yang ada di ruangan itu. Termasuk sang pelaku sendiri. Agak sempoyongan, Lisa terus bergerak mendekati Jaemin.

"D-darah?" Lisa mendelik mendapati darah yang mengalir dari hidung pria yang baru saja ia sentuh wajahnya. Setelahnya mata itu beralih menyoroti Jaehyun nyalang. "YAK!!! KENAPA PAMAN MEMUKULNYA?!"

Memutar arah pandangannya, Jaehyun membuang napas berulang-ulang. Tak di sangka jika pembelaan gadis itu akan tertuju pada Jaemin. Tidak, tapi sebaiknya kali ini ia menahan amarahnya, meskipun tangan kurus itu semakin membuatnya mendidih dengan terus nekat memegangi kedua pipi Jaemin.

"Ayo pulang!" Ajak Jaehyun, tanpa sedikitpun peduli pada amarah gadis itu.

Merasa jika di abaikan, Lisa pun melepaskan pipi Jaemin lalu berbalik untuk menghadap Jaehyun sepenuhnya. Wajah mungil itu marah dengan tangan yang terlipat di depan dada. "Katakan! Kenapa paman harus memukul wajah kekasihku?!"

Seluruh mata kini sempurna tertuju pada Lisa. Begitu juga dengan Jaemin.

"M-mwoya?"

Pandangan remaja itu menyoroti Lisa bingung, sekaligus penuh tanya. Melihat kembali ke arah Jaehyun, Jaemin lekas menggeleng untuk meyakinkan pria itu.

"T-tidak, paman. Ini tidak seperti itu. Dia tidak sedang berkata jujur. Sepertinya---"

"Lisa, ayo pulang!" Ajak Jaehyun sekali lagi, masih dengan berusaha melembut.

Tatapan Lisa semakin mendelik kesal. "Pulang, pulang, pulang. Pulang saja sana sendiri!"

Mendengar jawaban itu, Jaehyun lantas mengepalkan tangannya. Meskipun wajahnya terlihat tenang, tapi kali ini ia benar-benar tidak bisa lagi untuk menahan rasa cemburunya. Hingga tanpa babibu lagi, Jaehyun langsung menarik kasar pergelangan tangan gadis itu untuk keluar dari kamar putra Lim Yoona.

JUST FIVE MINUTES! ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang