Bab 2

119K 3K 28
                                    

Preman 3 memegang kedua kaki Atifa dan melebarkannya,  preman 2 dengan senang hati langsung mencengkeram rahang Atifa dan berusaha mencium bibirnya,  namun Atifa selalu menolaknya sehingga sebuah tamparan cukup keras dia dapatkan dipipi mulusnya

Atifa terus berteriak sambil menangis saat bajunya telah disobek oleh preman tersebut,  dia terus meronta hingga sebuah pukulan menggunakan batu dilayangkan oleh preman 1 di dahinya,  tanpa mereka sadari sebuah mobil mewah berwarna hitam berhenti tak jauh dari mereka

Keluarlah pemilik mobil tersebut saat suara Atifa yang berteriak sebelum pukulan dikepalanya dan kini Atifa sudah tak sadarkan diri dengan kepala berdarah dan baju yang sudah sobek memperlihatkan dadanya dan celana panjang yang sudah turun hingga paha

"Berhenti Kalian!!!"teriak pria tersebut menghentikan aksi preman jalanan tersebut yang langsung menatap marah padanya

"Siapa kau?, berani sekali kau menganggu aktifitas kami hah!!"ucap preman 1 dengan melepaskan jaket levisnya dan melemparnya kesembarang arah

Dia melangkah menghampiri pria tersebut dengan langkah angkuhnya,  lalu menyerang pria tersebut dengan brutal, untung saja pria terasebut menguasai banyak ilmu beladiri sehingga memudahkannya menyerang preman tersebut

'Krek'suara tulang yang patah dan teriakan kesakitan saat pria tersebut menekuk kedua siku preman 1 membuat preman yang lain menelan salivanya, preman 2 dan preman 3 langsung menyerang pria tersebut secara bersamaan, namun tetap saja kalah karna mereka bukan tandingan pria tersebut, mereka bertiga mendapat hadiah dengan preman 1 siku yang patah,  preman 2 tulang leher yang bergeser dan preman 3 kaki kanan yang patah

Pria tersebut berjalan kearah Atifa yang masih belum sadarkan diri, astaga melihat kondisi Atifa sekarang membuat pria itu harus menahan dirinya agar tidak berbuat yang tidak-tidak pada anak orang

Pria tersebut membenarkan celana Atifa dan memakaikan jaket kulitnya pada tubuh Atifa, dia menggendong Atifa dan membawanya kemobilnya lalu menjalankan mobilnya meninggalkan tempat tersebut

Sampai diklinik,  pria itu membawa Atifa keruang pemeriksaan  dan membersihkan lukanya hingga 10 menit pemeriksaanpun selesai. Setelah dokter keluar pria tersebut memandang wajah Atifa yang terlihat pucat dan kondisi badan yang sedikit dingin membuat pria itu menggenggam erat tangan Atifa memberikan kehangatan padanya

Tak lama,  Atifa pun mulai membuka matanya perlahan dan menatap sekeliling ruangan rumah sakit tersebut lalu mematap pria yang kini berdiri dengan menyilangkan tangannya didada. Atifa bangun dan langsung memundurkan badannya takut menatap pria didepannya itu, ingatannya kembali berputar pada saat dimana para mereman itu hampir melecehkannya

"S-siapa kau?"tanya Atifa pelan sambil memeluk dirinya, mengerti maksud gadis ini pria tersebut mundur beberapa langkah

"Hai, tenanglah nona,  saya tidak menyakitimu. Saya yang menyelamatkan anda semalam dari preman-preman jalanan yang sudah melukaimu"jelas pria tersebut membuat Atifa memiringkan kepalanya lucu mencari kebohongan dimata pria itu,  namun Atifa lihat hanya kejujuran dan kelutusan disana

"M-maaf"ucap Atifa kembali menunduk

"Tidak masalah nona. Kata dokter anda sudah boleh pulang, mau saya antar?"tanya pria itu dengan menjulurkan tangannya,  namun Atifa hanya menatapnya saja membuat pri itu kembali menariknya

"T-tidak perlu, aku bisa pulang sendiri"jawab Atifa dengan turun perlahan dari bankar rumah sakit

Atifa berjalan pelan keluar rumah sakit dengan pria tadi terus mengikutinya dibelakangnya, mau bagaimanapun ini sudah larut malam dan jalanan sudah pasti sepi,  jadi mau tidak mau dia harus mengekori gadis didepannya ini

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang