Bab 8(21+)

216K 2.2K 10
                                    

"Ahh.. Ahh.. Ahh.. B-bian.. Oohh.. Ahh..A-aku..aku..." belum selesai bicara Atifa sudah orgasme karna permainan jari Abian divaginanya, nafasnya langsung tersengal-sengal

"Kau siap honey?"tanya Abian yang sudah tidak bisa menahan dirinya lagi, namun sebisa mungkin dia tidak ingin mengakiti istrinya itu. Atifa hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban pertanyaan Abian

"Relax honey, don't be afraid okay"bisik Abian dengan mencubit kecil klitoris Atifa yang membuat Atifa melengkungkan tubuhnya

"Kau boleh menggigit lenganku, bahuku atau cakar punggungku sesukamu honey"lanjutnya dengan perlahan memasukkan kepala penisnya

"Aku masuk honey"ucap Abian saat miliknya masuk sedikit namun terhalang sesuatu yang tipis, dia tau jika itu adalah selaput dara milik istrinya

"S-sakit.. Ahh.. B-bian"ringisan dan desahan Atifa bercambur saat Abian menembus selaput daranya

Abian menarik kembali penisnya keluar, dia mencium bibir Atifa dalam untuk mengalihkan rasa sakitnya dan dalam sekali hentakan dia berhasil menerobos pertahanan istrinya yang langsung diberi hadiah cakaran dipunggung hingga berdarah dan bahunya yang digigit kencang juga berdarah namun hanya sedikit, Abian meringis merasa perih dipunggungnya dan bahunya saat terkena keringatnya sendiri

"Mmmmmhhhh..."teriak Atifa dalam ciuman Abian ketika Abian berhasil menembus selaput daranya, meski pelan namun sangat sakit untuk Atifa, rasanya dirinya terbelah menjadia dua bagian saat itu juga

"Shit..milikmu hangat dan sempit honey... Ahh...."desah Abian melepas ciuamannya dan merasakan miliknya dipijit-pijit oleh dinding vagina Atifa yang berdenyut, Abian masih diam membiarkan Atifa untuk tenang dan milik istrinya bisa menyesuaikan miliknya yang besar didalam sana

"Apa aku boleh bergerak honey?"tanya Abian ketika merasa Atifa sudah tenang dan nyaman dengan kehadiran miliknya disana. Atifa hanya menganguk sebagai jawaban membuat Abian menyinggungkan senyumnya lalu mengecup bibir Atifa

Abian mulai menggerakan pinggulnya pelan dengan menundukkan badannya mengisap pucuk payudara Atifa dan tangan satunya meremas sebelahnya membuat Atifa menggelinjang, bahkan selimut dan bantal yang mereka pakai sudah jatuh kelantai

"Ya...ya..di-disitu.. Ahh.. Ahh...B-bian"desah Atifa merasakan pergerakan Abian semakin kasar dan liar hingga mengenai titik ternikmatnya

"Di sini heh.. Ah...ah...honey....nikmat Ahh.."desah Abian semakin mempercepat permainannya hingga kepala Atifa membentur sandaran ranjang

Tangan Abian menggenggam tangan Atifa dan menariknya keatas kepala dengan cepat dan tangan kanannya dia gunakan untuk meremas payudara Atifa, bibirnya juga ikut bekerja dengan menyesap dalam dan menjilat rakus payudara istrinya

"Emmhhh.. Oohh.. B-bian.. Ahh...Ahh..le-bihh.. ce-cepathh...Ahh.
Ahh..."desah dan lenguh Atifa saat Abian menggoyangkan pinggulnya semakin liar pada miliknya dan tangan juga bibir terus bergerak didadanya

"Oohh.. Enakkhh.. Ah.. Ah.. Ah.. Babyhh.. Ahh.."desah nikmat Abian, dia melepaskan tangan Atifa lalu turun kevagina Atifa memainkan klitorisnya dengan gemas hingga Atifa menjerit nikmat bersamaan dengan orgasme yang melandanya

Abian terus menggerakan penisnya didalam Atifa dengan gerakan semakin liar, apalagi miliknya merasakan hangat dari sisa orgasme Atifa yang menyelimuti miliknya membuat dirinya semakin semangat dan tak terkendali

Namun saat dirinya semakin hilang kendali, dia kembali sadar saat Atifa memintanya untuk pelan dan Abian hanya mampu mengucapkan maaf dan memelankan gerakannya menjadi sedang

"Ah.. Ahh.. Ahh.. Emmhh.. Ahh.. F-fasterhh.. Ah... B-bian..."

"B-bianhh.. Ak-aku.. Ah...ah.. Ahh...m-mau.. Aaaggghhh...."desah panjang Atifa saat kembali mendapatkan orgasme,

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang