Bab 10

63.2K 1.3K 12
                                    

Hari ini, Atifa sibuk memilih dan memilah buah-buahan yang akan dia buat puding kesukaan Abian dan Aiden, ya mereka memang sangat menyukai puding buah setiap saat yang mereka cari adalah puding buah buatannya

Saat asik mencuci buah-buahan tersebut,  Atifa mendengar suara Aiden yang baru saja muncul dari lift rumah bersama Abian dibelakangnya, mereka sudah mandi dan sudah wangi karna hari ini anak itu meminta ikut ke kantor Papinya

"Udah siap mas?"tanya Atifa yang melihat Abian melangkah menghampirinya dan memeluknya dari belakang

"Seperti yang kau lihat honey"jawab Abian sambil menduselkan wajahnya dileher Atifa dan tangannya mengusap lembut perut rata Atifa

"Geli mas.."rengek Atifa dengan mendorong kepala Abian dilehernya

"Aku jadi ingin merasakan ini honey"bisik Abian menyingkap dress Atifa dan tangannya mengusap vagina Atifa yang masih tertutup oleh cd

"Eemmhh.."Lenguh Atifa saat usapan divaginanya semakin kasar

Atifa menjatuhkan buah apel yang dia pegang kedalam mangkok lalu tangannya mencengkeram kuat tepi wastafel saat merasakan jari Abian mulai memainkan klitorisnya

"Ahh..mashh"desah Atifa merasakan geli dan nikmat bersamaan dibawah sana, bahkan miliknya sudah basah karna jari Abian

"Shit!, aku ingin masuk honey"ucap Abian kesal lalu menggendong Atifa menuju kamar mandi dapur dan mengunci pintunya

Abian mendorong Atifa kedinding kamar mandi hingga punggung mulus Atifa menempel didinding kamar mandi yang dingin,  Abian kembali mencumbu Atifa dengan rakus tanpa memperdulikan kemeja kantornya telah kusut. Ciuman Abian turun keleher sementara tangan yang tadi di vagina Atifa naik melepas dress yang dikenakan Atifa

Tanpa menunggu lama, dress Atifa sudah melorot kelantai dan Abian melepas kancing kemejanya dan celana kainnya dia turunkan sebatas tumit. Atifa hanya mengenakan bra dan cd bisa memas bermain milik Abian

Penis Abian sudah menegak dibalik cdnya,  dengan tergesa-gesa Atifa turunkan cd Abian hingga terpampang jelas benda kokoh, tegak dan berurat itu mengenai perut Atifa

Ciuman Abian turun kedada Atifa membuat Atifa belingsetan didinding kamar mandi dengan kepala yang mulai pening karna nikmat, Atifa mengurut penis Abian dengan lembut sesekali mencubit bola kecil disana hingga Abian menjerit nikmat meski pelan namun bisa didengar jelas jika ada orang yang melewati kamar mandi dapur

"Oohh...h-honeyhh.. Ah.. Ah.. F-fasterhh...ahh.."desah nikmat Abian melepas kulumannya didada Atifa saat merasakan pijitan pada penisnya oleh tangan mulus Atifa

Abian mendongakkan kepalanya keatas sambil memejamkan matanya, Atifa membalik posisi mereka menjadi Atifa yang didepan Abian. Atifa berjongkok dengam wajahnya berhadapan langsung dengan benda tegak milik suaminya

Tanpa peduli Atifa langsung mengulumnya bagaikan permen lolipop dengan tangan memainkan kedua bola-bola kecilnya membuat Abian mendesah nikmat,bahkan dia meremas rambut Atifa lalu berpindah pada sisi bak mandi sebagai pegangannya

"C-cukuphh.. Oohh.. Ah.. Ah..Ah.. H-honeyhh..."ucap Abian terbata-bata karna sebentar lagi dia akan meledak dan dia tak ingin benihnya terbuang sia-sia dimulut Atifa

Atifa menghentikan permainannya,dia menatap Abian yang terengah-engah lalu Atifa mendekatkan dirinya pada dada Abian mengulum putingnya dengan tangan menuntun milik Abian untuk masuk kelubang vaginanya yang sudah sangat basah

Bles..

Ahhh...
Oohhh.. Hangat honey...

Desah keduanya saat mereka menyatu, Atifa asik memainkan otot dada suaminya hingga kepantat Abian dan meremasnya kuat disana membuat Abian mendesah nikmat, jika dipikir Abian seperti sedang diperkosa oleh istrinya sendiri saat ini

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang