Bab 36

12.6K 431 2
                                    

Assalamu'alaikum semua.
Nungguin part selanjutnya ya?
Oke deh. Aku lanjut nih, gak jadi dihapus😂
.
.
.
.
.

Setelah dari ruang kerja, Abian kembali ke kamarnya menemui istrinya, namun ternyata istrinya tidak ada didalam kamar membuatnya mengernyit bingung

'Ifa kemana'

Abian mencari sepenjuru kamar, tapi tak menjumpai batang hidung istrinya itu, kemana istrinya gerangan?.

Ia keluar dari kamar menuju dapur dan dia menghembuskan nafasnya lega saat melihat Atifa tengah bersama bi Ijah didapur sembari asik mengobrol berdua, bahkan Aiden dijadikan nyamuk dengan duduk diam sambil memakan puding cokelanya.

Merasa istrinya aman, dia kembali ke kamar untuk bersih-bersih, karna tadi saat menemui Ben dan Latif dia kan belum mandi sama sekali. Jadi sekarang dia harus bersih-bersih untuk menghilangkan lengket di badannya juga.

Selesai dengan ritualnya, dia ke luar dari kamar mandi dengan wajah terkejut saat melihat pintu kamarnya tiba-tiba terbuka memperlihatkan Atifa yang sama terkejut dengan membawa nampan berisi sarapan untuk suaminya.

"Ngagetin kamu sayang! Untung aja aku gak lemah jantung"ucap Abian dengan mengusap dadanya yang masih deg deg-an.

"Ya sama, aku juga kaget lihat mas tiba-tiba keluar dari kamar mandi, aku kira siapa tadi, ternyata mas Abi"jawab Atifa lalu melengos meletakkan nampan ditangannya diatas nakas.

Tanpa menjawab, Abian pergi menuju walk in closet untuk mengambil pakaiannya dan berpakaian disana sekalian. Selesai berpakaian, dia menghampiri istrinya yang duduk di tepi ranjang.

Abian ikut duduk ditepi ranjang sebelah Atifa, membuat Atifa memeluknya dengan erat sembari menduselkan wajahnya ke ketiak Abian. Ia menghirup aroma ketiak Abian yang menurutnya tetap wangi meski berkeringat sedikitpun.

"Ngapain hmm? Geli sayang ah"tanya Abian dengan menjauhkan wajah Atifa dari ketiaknya, namun Atifa tetap kembali menduselkan wajahnya disana.

"Ketiak mas wangi, enak baunya. Ifa suka"jawab Atifa membuat Abian terkekeh dan meninggalkan cubitan dipipi cubby Atifa karna gemas.

"Ya jelas wangi dong, kan habis mandi. Masa iya habis mandi baunya asem, kan gak lucu. Nanti dikira gak mandi lagi"ujarnya membuat Atifa terkikik lalu diam memandang Abian.

"Apa?"

"Tapi mas, kata temen senam aku ya. Suaminya itu aneh mas"

"Aneh gimana maksud kamu?"

"Ya aneh. Katanya nih ya, kalo habis mandi itu suaminya tetep aja bau asem, tapi setelah pake minyak putih suaminya langsung berubah wangi dan seger gitu. Kan aneh suaminya" penjelasan Atifa membuat Abian terkekeh mendengarnya.

"Bukan suaminya yang aneh sayangku, cintaku. Tapi temen kamu yang hidungnya rada rusak karna gak bisa nyium bau wangi dari minyak wangi atau sabun, tapi bau minyak putih yang alami. Namanya juga bumil, kaya kamu pernahkan dulu, nyium bau parfum Latif dan Ridho gak suka justru kamu mual-mual. Tapi saat sama aku kamu kaya perangko, gak bisa lepas dari mas, meski meeting sekalipun kamu tetep meluk mas sambil dusel kaya gini diketek mas"jawab Abian membuat Atifa semakin menduselkan wajahnya pada ketiak suaminya itu karna malu.

Abian yang melihat istrinya seperti itu langsung tertawa, lalu tangan kanannya terulur untuk mengusap punggung istrinya itu.

"Mas laper sayang, mas makan dulu ya"bisik Abian membuat Atifa terkejut lalu menatap Abian.

"Astaghfirullah. Ifa lupa kalo mas belum makan. Ifa suapin ya?"ucap Atifa menawarkan dan dengan senang hati Abian menerimanya.

Selesai Abian sarapan. Keduanya keluar menghampiri Aiden yang tengah bermain legonya, anaknya begitu serius dengan mainannya tanpa menyadari jika orang tuanya duduk dibelakangnya diatas sofa dengan posisi Abian memeluk pinggang Atifa sementara Ifa menyandar di dada bidang suaminya.

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang