Bab 4

89.4K 2.8K 38
                                    

Diperjalanan,  Abian tak sekalipun melepas tatapan matanya dari wajah cantik Atifa yang tertidur dipelukkannya. Sungguh dia tidak pernah membayangkan akan kembali merasakan suka pada wanita setelah dikhianati istrinya dahulu

Setelah berpisah, hidupnya kembali seperti dahulu sebelum mengenal cinta,  sosok pria yang dingin, cuek, kaku dan datar,  hanya pada orang terdekatnya saja dia akan berubah hangat, dan perhatian

Entah kenapa, pertemuannya dengan Atifa yang tak sengaja membuat Abian merasa lain saat bersama gadis ini. Dia merasa kembali menemukan dirinya yang penuh cinta dan kasih sayang yang dulu hilang. Hanya perasaannya atau bagaimana, gadis ini selalu memberikan sisi positif untuknya,  dia yang dingin menjadi hangat,  yang kaku menjadi cair, dia yang cuek menjadi perhatian. Pengaruh besar dia dapatkan saat bersama gadis ini, apa mungkin dia jatuh cinta lagi?

Lamunan Abian buyar saat suara Latif mengejutkannya dan mengatakan jika mereka sudah sampai dirumahnya. Abian segera menggendong Atifa masuk kedalam rumahnya, didalam dia disambut oleh bi Ijah dan mang Yusman yang terkejut melihat tuannya terluka dan seorang gadis sama terluka digendongan tuannya

"Aden kenapa?, ini gadis siapa?"tanya bi Ijah saat Abian meletakkan Atifa dikamar tamu

"Dia karyawan aku bi, dia hampir aja ketabrak mobil yang supirnya mabok kalo aja gak aku cepat tolongin"jawab Abian membuat bi Ijah dan mang Yusman terkejut

"Tapi aden gak papa kan?, ini dahinya luka ya Allah"ucap bi Ijah dibalas senyum manis oleh Abian

"Gak papa bi, lagian ini luka kecil kok. Dia yang lumayan bi, pergelangan kakinya bengkak dan memar, ada luka terbukanya juga disana,pergelangan tangan sampai siku lecet-lecet. Tolong bantu obatin ya bi, dia yatim piatu dikontrakan kecilnya,  kasihan dia kalo aku bawa pulang kesana. Kalo gitu Abi mau mandi dulu terus ke kamar Aiden ya bi"jelas Abian lalu melangkah menghampiri Atifa

"Cepat sembuh my girl"bisik Abian dengan mengusap dahi Atifa yang memar

Abian melangkah masuk ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya,  setelah selesai dengan pakian gantinya dan tubuh yang segar dia pergi ke kamar putranya, saat dia membuka pintunya dia terkejut mendengar teriakan putranya memanggilnya dengan air mata membasahi wajahnya namun matanya masih terpejam erat. Abian segera berlari menghampiri Aiden untuk menggendongnya dan memeluknya sambil menepuk-nepuk bokongnya pelan, Abian yakin jika putranya mengalami mimpi buruk

"Ssstt...tenang ya nak ya,  Papi disini sayang...Papi disini"bisik Abian ditelinga Aiden yang masih sesegukan

"Ssssttt.. Anak pintar gak boleh nangis sayang...tenang ya sayang,  Papi disini temenin Aiden kok, Papi gak akan pergi tinggalin Aiden. Tenang ya sayang ya, anak Papi yang hebat dan sholeh harus tenang ya,  jangan takut lagi ya kan ada Papi temenin Aiden disini"lanjutnya dengan mengecupi pucuk kepala Aiden sayang dan dia bernyanyi lagu kesukaan Aiden yang menjadi teman tidurnya, yaitu lagu twinkle-twinkle little star

'Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are
Up above the world so high
Like a diamond in the sky

Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are

When the blazing sun is gone
When he nothing shines upon
Then you show your little light
Twinkle, twinkle, all the night

Twinkle, twinkle, little star
How I wonder what you are'

"Good night, baby"bisik Abian lalu mengecup lembut dahi Aiden dan meletakkan kembali Aiden yang sudah tertidur lagi kedalam boxnya

Melihat putranya yang sudah tertidur membuat Abian memberanikan diri meninggalkan putranya,sebelum itu dia sempatkan untuk mengganti lampu utama menjadi lampu tidur dikamar Aiden. Abian menutup pintu kamar putranya dan melangkah menuju kamarnya untuk beristirahat

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang