Bab 11

53K 1.1K 11
                                    

Sepulang dari kantor, Abian dan Atifa pergi entah kemana karna keinginan Abian yang ingin jalan-jalan, sementara Aiden dibawa oleh Latif menuju rumahnya karna ingin diajak jalan-jalan oleh Latif

"Kita mau kemana mas?"tanya Atifa pada Abian yang langsung menoleh padanya sambil tersenyum

"Nanti kamu akan tau sendiri sayang"jawab Abian membuat Atifa mendengus kesal

"Mas!"panggil Atifa membuat Abian melirik sebentar dan kembali fokus pada jalanan

"Kenapa hmm?"tanya Abian mengusap pucuk kepala Atifa lembut

"Mau es cendol"jawab Atifa menunjukan wajah memelasnya

"Es cendol?..dimana es cendol?"tanya Abian dengan kepala celingukan mencari penjual es cendol

"Cari es cendol, aku mau es cendol"jawab Atifa dengan wajah memelasnya

"Oke, kita cari es cendol"ujar Abian celingukan mencari penjual es cendol

Tak lama, akhirnya Abian menemukan penjual cendol didekat lampu merah samping jalan kearah hotel bintang 4 tempat tujuan Abian sebenarnya yang akan menemui rekan kerjanya disana

Untuk membahas kerjaan dengan mengajak istri masing-masing, awalnya Abian menolak mengajak istrinya kesana karna mengingat istrinya sedang hamil dan tidak boleh kelelahan, tapi istrinya ingin ikut dengannya jadi terpaksa Abian membawanya

"Mang,  berapaan segelas besar?"tanya Atifa menunjuk gelas besar seukuran botol minum besar

"Itu Rp 7000 teh. Teteh mau?"penjual tersebut mengambil gelas jumbo dan menyodorkannya pada Atifa

"Mau mang 2 gelas ya,  dipungkus plastik, yang satu diiket yang satu enggak"jawab Atifa dan diacungi jempol sebagai jawaban

"Kamu yakin mau beli sebanyak itu?, emang habis?"Abian taka percaya saat Atifa mengatakan membeli dua gelas es cendol dengan porsi besar

"Yakin dong, kan aku bisa barengan sama mas dan yang satu lagi buat Aiden dan Latif"Atifa hanya terkikik geli melihat Abian yang menggeleng mendengar jawaban Atifa barusan

Tanpa menunggu lama, cendol pesanan Atifa telah jadi dan Atifa segera membayarnya. Atifa pergi dari sana setelah membayar cendolnya lalu menghampiri Abian yang bersandar dimobil menatapnya sembari tersenyum

"Udah?"tanya Abian diangguki oleh Atifa dengan menyedot es cendolnya menggunakan sedotan didalam plastik

"Ayok"Abian menarik pelan istrinya kedalam mobil dan dia memutari mobilnya masuk kebangku kemudi lalu menyalakan mobilnya dan meninggalkan tempat tersebut setelah send kiri

"Loh,  ini kan kearah hotel?,kok kesini?"Atifa bingung menatap jalanan didepannya dan Abian hanya tersenyum melirik Atifa

Sampainya diparkiran hotel, mereka turun bersama dari mobil dan melangkah menuju loby, setelah bertanya pada resepsionis didepan Abian memilih duduk di sofa yang siapkan untuk menunggu, kemudian Abian memesan kamar untuk mereka istirahat nanti, sudah pasti istrinya akan lelah karna menunggunya meeting

Setelah hampur setengah jam mereka menunggu akhirnya mereka yang ditunggu dengan membawa istrinya disampingnya dan mereka bersalaman lalu masuk kedalam kamar privat yang dipesan khusus untuk meeting

Satu jam lebih mereka meeting dan Atifa sudah menahan kantuknya sedari tadi akhirnya tumbang dengan meletakkan kepalanya dibahu Abian, rekan kerja Abian hanya terkekeh melihat Atifa yang tepar dibahu Abian

"Maaf tuan Mohan, karna sedang hamil istri saya jadi gampang tertidur seperti ini"Abian membelai lembut pipi Atifa dan memindahkan kepala Atifa dipahanya yang sudah disiapkan bantal sofa

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang