Abian berlari secepat mungkin demi masuk kedalam villa untuk menyelamatkan istrinya, meski harus terhenti beberapa kali karna para pria bertopeng lainnya tiba-tiba datang menghadang dirinya dan menghajarnya.
Luka yang dia alami didahi, bibir dan kakinya tidak dia pedulikan saat ini, yang penting istrinya prioritas utamanya sekarang dan keselamatan istrinya adalah tanggung jawabnya.
"Aku mohon bertahan dan tetap tenang sayang. Mas akan segera tolong kamu"gumam Abian dengan terus melawan beberapa pria bertopeng didepannya.
Dapat Abian dengar dengan jelas, jika kamarnya sedang digedor seseorang dan Abian yakin pasti dia salah satu diantara mereka. Sedikit lagi dia berhasil mengalahkan para pria bertopeng itu, tapi sungguh licik mereka.
Dengan diam-diam, mereka mengeluarkan sebuah pisau lipat dari celana jeans yang mereka pakai dan untung saja Abian gesit menghindar, sehingga pisau itu melukai lengannya cukup panjang dan lebar.
"Sial"umpat Abian merasakan sakit di lengannya lalu menendang pria yang hampir menusuknya dari belakang.
Ia menghajarnya hingga semua yang ada diruangan babak belur dan tak berdaya, Abian berlari ke arah kamarnya. Namun matanya menangkap koki dan beberapa pelayan tergeletak dilantai dengan darah dari leher mereka.
"Siapa yang melakukan ini? Gue bersumpah, dia gak akan bisa lepas dari gue karna udah lakukan ini, apalagi sampai orang itu berani nyakitin Ifa dan anak-anak gue. Gue gak akan ampunin dia"gumam Abian setelah mengecek koki dan pelayan disana yang sudah tak bernyawa.
Abian berlari masuk kedalam lagi menuju kamarnya, disana dia melihat seorang pria bertopeng tengah berusaha mendobrak pintu kamarnya dengan keras. Abian tau, pasti istrinya tengah ketakutan didalam sana.
"Hai" seru Abian membuat pria bertopeng itu menoleh padanya dengan tatapan terkejut, dia berfikir Abian telah mati ditangan anak buah Dreriksen, tapi kenapa dia masih hidup?.
Dengan cepat dia merubah ekspresi wajahnya dan menatap Abian nyalang, lalu dia tertawa jahat didepan Abian dan bertepuk tangan dengan keras.
"Wah.. Wah.. Wah.. Lihat ini? Siapakah yang datang hmm? Sang pangeran berkuda putih yang hendak menolong tuan putri dan calon anaknya ternyata. Ahahah....Mimpi!. Sebelum lo selamatin tuan putri dan calon anak sialan lo itu, mereka akan mati ditangan gue lebih dulu. Ahahaha..."ucap pria bertopeng tersebut dengan tawa jahatnya, dia menggunakan sebuah alat untuk memalsukan suaranya.
"Jangan pernah lo sentuh istri dan calon anak gue, atau lo akan tau akibatnya"ancam Abian membuat pria itu semakin tertawa keras mengejek Abian.
"Silahkan saja. Gue gak akan takut sama ancaman sampah lo itu"ucap pria bertopeng lalu berlari menghampiri Abian dan menghajarnya.
Terjadilah baku hantam disana dengan brutal. Meski tangannya terluka, Abian harus bertahan demi istrinya didalam sana yang mungkin saja sudah pingsan karna ketakutan.
Pukulan, tendangan, tinjauan dan gerakan lainnya Abian keluarkan demi melawan pria bertopeng tersebut dan usahanya tidak sia-sia. Pria itu pingsan saat Abian memukul tengkuknya dengan suku cukup keras lalu dia bersimpuh untuk mengecek kembali kondisi pria itu.
Dan benar. Pria itu pingsan membuat Abian lega, namun rasa penasarannya timbul saat melihat sebuah goresan di punggung tangan pria itu, ingatannya kembali muncul sosok Galih yang bulan lalu hampir menculik Atifa saat keluar dari sekolah menjemput Aiden,.
Cakaran Atifa di punggung tangan Galih memang cukup dalam karna kuku panjangnya yang menancap lalu menggores nya, luka di punggung tangan pria itu juga persis seperti luka yang Galih alami karna Atifa.

KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda My Husband [END]
RomanceCerita 21+ Bagi anak dibawah umur, skip aja jangan dibaca. Kalo tetep maksa gak papa dosa tanggung sendiri