Pagi ini Atifa tengah bersiap untuk ikut ke kantor pada Abian, karna dia bosan dirumah yang hanya diam duduk menonton tv, makan, tidur, nyemil dan jalan-jalan ditaman, bermain dengan Aiden pun sebentar karna Ia sudah memiliki teman anak tetangga sebelah bernama Ayumi yang usianya beda 2 bulan saja
"Sayang.. Udah belum? Aku hampir telat ini"teriak Abian dari luar kamar
Ya dia sedang menunggi Atifa berganti pakaian, karna sudah hampir setengah jam Atifa belum keluar dari kamar hanya untuk memilik pakaian meski sudah berdandan tadi
"Iya mas...sebentar"jawab Atifa dari dalam kamar yang masih memilih baju terbaiknya untuk ke kantor suaminya
Tak lucu bukan jika dia harus mengenakan pakaian biasa padahal dia istri seorang CEO ternama jadi tak mungkin Ia tak memuliki baju mewah dan mahal
"Hufh.."Abian menghembuskan nafasnya pelan lalu masuk kedalam kamarnya dan melihat Atifa masih memakai kimononya membuatnya geleng-geleng kepala
"Ihh.. Kenapa masuk, kan aku belum selesai ganti bajunya"omel Atifa sambil memilih kembali bajunya yang sesuai dengan keinginannya
"Hai, aku kesini untuk membantu kamu memilih baju yang akan kamu pakai saat ini, aku bantu kamu karna ini udah jam 7 lebih dan aku sudah pasti telat kekantornya sayang"jelas Abian dengan lembut juga ekstra sabar
"Ohh..baiklah"jawab Atifa membuat Abian menggerutu dalam hati namun dia juga tak ingin membalas ucapan Atifa, bisa-bisa dia diusir dari kamar dan tidur diluar karna membuat bumil ngambek
Pilihan Atifa jatuh pada dress warna merah marun yang terlihat pas saat dia pakai dengan perut besarnya yang membuatnya lebih sexy
"Cantik deh sekarang. Yuk berangkat, kasihan Aiden udah nunggu diruang keluarga sama bi Ijah"ajak Abian diangguki Atifa dan mereka turun bersama menghampiri Aiden
Sampainya diruang keluarga,mereka melihat Aiden yang tengah bermain lego sendirian sementara bi Ijah entah kemana membiarkan bocah 3 tahun itu bereksperimen sendiri dengan mainannya
"Boy"panggil Abian membuat Aiden menoleh lalu berlari menghampiri sang Papi dan memeluknya
"Pi..Ami yama"ucap Aiden membyat Abian terkekeh sementara Atifa mendengus
"Iya sayang, maaf ya. Mami kan lagi hamil dedek bayi makanya Mami susah pake bajunya karna perutnya gede. Jadi maaf ya"jelas Abian diangguki oleh Aiden lalu memeluk leher Papinya erat
"Bi Ijah mana boy? Kok kamu sendirian mainnya?"tanya Abian sambil celingukan kenan dan kekiri
"Saya disini den"saut seseorang yang muncul dari belakang Abian membuat mereka menoleh dan melihat bi Ijah datang dengan membawa stroller Aiden
"Bibi dari kamar Ai?"tanya Atifa tak percaya, padahal tadi dia dan Abian tak melihat seorangpun dikamar Aiden
"Tidak neng, bibi dari kamar bawah yang memang khusus untuk menyimpan barang-barang bayi milik den kecil"jawab bi Ijah dibalas anggukan oleh Atifa
"Ya sudah sekarang kita berangkat ya. Ai bawa mainan ini aja ya, biar Ai gak bosen"ucap Abian diangguki oleh mereka dan bi Ijah mendorong stroller milik Aiden, sementara Abian dia melingkarkan lengannya dipinggang Atifa
Sampainya didalam mobil, Aiden tak berhentinya mengoceh dan bercanda dengan semua yang ada didalam mobil. Saat dilampu merah dengan jahilnya anak itu membuka kaca pintu mobilnya dan tepat sekali disampingnya ada dua remaja wanita tengah asik berbincang
Aiden berdiri dari duduknya dibantu oleh bi Ijah dan dia melambaikan tangan mungilnya pada kedua remaja wanita tersebut sambil terus memanggilnya
"Ante...ante"panggil Aiden pada kedua remaja tersebut yang menoleh kembali padanya

KAMU SEDANG MEMBACA
My Duda My Husband [END]
RomanceCerita 21+ Bagi anak dibawah umur, skip aja jangan dibaca. Kalo tetep maksa gak papa dosa tanggung sendiri