Bab 12

48.7K 1.1K 0
                                    

Pagi yang cerah ini Atifa lalui untuk melakukan senam yoga demi kesehatannya dan juga baby sesuai dengan saran yang dokter berikan tentunya, ditemani Abian dan sikecil Aiden yang tak ingin ketinggalan dengan semua aktifitas orang tuanya lakukan.

Kini kandungan Atifa telah menginjak usia 6 bulan, tinggal 3 bulan lagi sang baby akan lahir kedunia menemui orang tua dan kakaknya, dengan sabar dan telaten Abian menuntun Atifa sesuai arahan pelatih.

"Pi... Aden ape"ucap Aiden dengan merebahkan dirinya diatas matras dan wajahnya yang basah karna keringat.

"Ya udah, kamu boboan aja disitu. Ouh iya, kalo mau minum itu dikursi pojok didalam tas ada botol minumnya Aiden"jawab Abian dengan menunjuk kursi ujung dekat jendela menuju taman, sementara Aiden hanya mengangguk sambil mengatur nafasnya yang tersengal karna lelah.

Semua yang melihat Aiden hanya terkekeh dan geleng kepala karna tingkahnya, sebab anak itu sedari tadi tak bisa diam dan kini karna kelelahan dia langsung tepar tak berdaya diatas matras empuk.

"Mas..."bisik Atifa pada Abian yang tengah memeluknya dari belakang.

kini posisi mereka sedang duduk dengan Atifa membelakangi Abian dengan badan tegak,sementara tangan Abian mengangkat pelan perut besar Atifa keatas sesuai perintah pelatih.

"Hmm.. Kenapa?"tanya Abian pelan tanpa didengar oleh siapapun kecuali Atifa sendiri.

"Pengin makan siomay, baby yang pingin"jawab Atifa dan melihat Abian dari samping tengah tersenyum.

"Nanti aja ya, tunggu senam yogany selesai"ucap Abian membuat Atifa cemberut.

"Ya udah kalo gak mau beliin. Gak usah, gak jadi"jawab Atifa kesal tanpa menatap Abian dari samping.

"Maaf sayang...gak gitu maksud aku. Kan senam yoganya kurang 1 menit lagi selesai, jadi nanggung kalo kita pergi sekarang"jelas Abian memberi pengertian dengan ekstra sabar.

"Gak mau, pokoknya sekarang"ucap Atifa dengan suara lirihnya meredam tangisannya.

"Ya udah oke. Kamu disini dulu ya, aku mau ngomong sama mba Sasa dulu biar kita dibolehin pulang duluan"jawab Abian mendapat anggukan semangat dari Atifa

Abian bangkit menghampiri mba Sasa pelatih senam yoga khusus ibu hamil, Abian berbicara pelan pada mba Sasa yang telihat mengangguk seperti menyetujui ucapan Abian

Tak lama Abian kembali lagi pada Atifa dan duduk dibelakangnya sambil mengusap perut besar Atifa lembut, Atifa hanya memejamkan matanya menikmati usapan lembut diperutnya

"Gak boleh pergi sayang, katanya sebentar lagi kan selesai jadi nanggung kalo kita pulang duluan. Gak papa ya, sekalian tunggu Aiden pules bobonya"ucap Abian membuat Atifa menatap Aiden yang terlihat tertidur namun belum pulas, lalu Atifa mengangguk sebagai jawaban

Mereka kembali melanjutkan senam yoga bersama hingga pukul 09.00 WIB mereka selesai, Abian dengan lembut juga pelan membantu Atifa bangun dan berjalan kearah kursi mereka lalu ia kembali lagi ke matras untuk menggendong Aiden yang sudah tidur dengan pulas

Setelah berganti pakaian, mereka keluar dari aula tersebut dan berpamitan pada mba Sasa yang tengah berbincang dengan Tuan Ridho bersama istrinya Nyonya Cika yang tengah hamil juga hanya beda 2 bulan saja dengan Atifa. Pamitan selesai, mereka melangkah meninggalkan tempat senam tersebut dan mencari siomay pesanan Atifa

Sebanjang jalan, Atifa terus menengok ke kanan dan kiri untuk mencari siomay yang dia mau, sampai 15 menit akhirnya mereka menemukan penjual siomay keinginan Atifa

"Pelan-pelan sayang"ucap Abian memperingati Atifa yang turun dari mobil dengan terburu-buru karna tak sabar, sementara Atifa hanya cengengesan

"Maaf mas"jawab Atifa lalu berjalan bersama menuju penjual siomay yang terlihat ramai

My Duda My Husband [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang