.
Setelah beberapa bulan berlalu, kini Lexa disibukkan dengan ujian kenaikan kelas, dan beberapa bulan terakhir ini ia menghindari Dean yang terus mencarinya, ia juga sudah memblokir no.wa milik Dean. Ia juga bersyukur karena Dean sudah lulus, jadi ia tak perlu khawatir lagi.
"3×5 sama dengan 15."
Lexa tengah menghapal rumus-rumus dari pelajaran Matematika. Hari ini adalah hari pertama ujian kenaikan kelas.
Mereka memanfaatkan waktu sebelum ujian dimulai untuk belajar terlebih dahulu.
.
Setelah ujian hari ini usai, para Siswa-siswi diperbolehkan untuk pulang ke rumahnya.
Lexa tengah menunggu Liana mengambil motornya. Ia selalu membonceng Liana.
jika kalian berfikir kalau Lexa mengemis untuk menebeng Liana, itu salah! Karena dirinya bisa membonceng Liana setiap hari, karena Liana yang minta. Waktu itu, Lexa tak mau lagi membonceng Liana karna ia takut ia merepotkannya, tapi Liana memaksanya untuk memboncengnya. Walaupun ia setiap hari memboncengnya, ia juga membayari bensinnya.
Liana datang dengan motornya.
"Ayok!"
Lexa menaiki motor Liana, lalu mereka melesat pergi menjauh dari sekolah.
"Mampir beli minum yuk!" Ucap Liana.
"Ayok, beli boba ya!"
"Iya."
Mereka berdua berhenti di sebuah pedagang yang menjual es Boba. Turun dari motornya, lalu membeli es Boba.
"Es Boba 2 ya bu." Ucap Liana.
"Iya neng, rasa apa?"
"Rasa apa?" Tanya Liana.
Lexa membaca daftar menu yang ada.
"Emm coklat aja deh."
"Coklat 2."
Setelah beberapa menit, Es Boba mereka telah siap.
"Duduk disana dulu yuk." Ajak Lexa, sambil menunjuk bangku yang tak jauh dari mereka berdiri.
"Ayok."
Mereka berdua pun duduk, sambil meminum es yang baru saja mereka beli.
"Wah seger banget." Ucap Liana.
"Matematika tadi gimana?" Tanya Lexa.
Liana mengangkat tangannya, "nyerah aku! Aku asal jawab."
Lexa tertawa, "haha sama, aku juga asal dong, kayaknya kita bakal dapet nilai 40 deh."
"Ih jangan dong! Bisa-bisa Mama aku potong uang jajan aku lagi dong!" Keluh Liana.
"Emang pernah?"
Liana mengangguk, "pernah! waktu kelas 7, ujian tengah semester. Waktu itu nilai Matematika aku dapat 54, terus uang jajan aku dipotong deh!"
Lexa tertawa lagi. "Untung yaa, Mama aku nggak kayak gitu, Mama aku nggak marahin aku, palingan cuma ceramah aja."
"Enak ya jadi kamu!"
"Nggak! Nggak semua hidup itu enak!" Ucap Lexa dengan bijak.
Liana tertegun dengan ucapan Lexa, lalu bertepuk tangan. "Wesss, keren!"
.
13:25
Galexa sudah berada di rumahnya, kakaknya juga sudah pulang, karena juga sama-sama sedang ujian kenaikan kelas.
Pamela, Levi dan Lexa kini sedang makan siang bersama di meja makan.
"Kak?" Panggil Lexa ditengah-tengah makannya.
Levi berdehem.
"Kakak nggak ada urusan kan hari ini?"
Levi menoleh, "nggak ada, kenapa?"
Lexa tersenyum, "anterin aku ke mall yuk, aku mau beli baju."
"Kamu mau beli baju?" Tanya Pamela.
"Iya, Mama mau nitip baju?"
Pamela menggeleng.
"Nggak, kamu mau beli baju, emang punya uang?"
"Punya!"
"Punya?" Tanya Pamela.
"Iya! Dari Mama, hehe." Lexa terkekeh.
Membuat Pamela menggelengkan kepalanya, Levi tersenyum.
"Kamu ini! Yaudah Mama juga nitip."
"Siap Ma! Yang penting siapin uangnya yang banyak!"
Levi menonyor kepala Lexa.
"Jangan boros!"
Lexa kesal. "Siapa juga yang boros."
"Kamu!"
.
Mereka berdua kini tengah berada di sebuah Mall. Mereka kini sedang memilih baju yang Pamela pesan.
"Mbak! Yang ini ada nggak yang warnanya cream?" Tanya Lexa kepada pemilik toko.
"Ada kak, bentar ya!"
Levi memandangi Lexa yang tengah sibuk memilih baju, tangannya memegang 2 kantong plastik berisikan baju Lexa yang baru dibeli.
Setelah beberapa menit, Lexa datang dengan 1 kantong plastik ditangannya.
"Ayok kak!"
Mereka pun berjalan untuk mengelilingi lagi.
"Mau kemana lagi?"
Lexa berfikir sejenak, "tinggal.......emmm, oh iya, ayok kak!"
Mereka berhenti di sebuah toko pakaian laki-laki.
"Kok kesini?" Tanya Levi.
Lexa tak menjawab, ia malah sibuk melihat-lihat baju. Saat ada baju yang membuat ia tertarik, ia nengambilnya.
Lalu berjalan kearah Levi, mengepaskan baju dengan badannya.
Levi bingung yang sedang dilakukan oleh Lexa.
"Buat siapa?" Tanya Levi.
Lexa menoleh, "buat kakak! Aku traktir!" Lalu pergi untuk mencari baju lagi.
Levi tersenyum, lalu berjalan mengikuti Lexa.
.
Setelah beberapa jam mengelilingi Mall, Levi dan Lexa tengah duduk di sebuah toko eskrim di Mall. Rasa coklat! Kesukaan mereka berdua sejak kecil.
Levi menatap Lexa yang tengah memakan es krim dengan belepotan.
Ia pun mengulurkan tangannya untuk membersihkannya, tindakan yang dilakukan oleh kakaknya dengan tiba-tiba, membuat Lexa mematung.Mereka saling menatap, diam satu sama lain, Lexa bisa merasakan dirinya gugup.
Lexa berdehem untuk mengurangi rasa gugupnya, begitu pula dengan Levi yang menggaruk-garuk lehernya yang tidak gatal.
"Em- ayok pulang kak, udah sore." Ajak Lexa.
.
Jangan lupa tinggalin jejak kalian:)

KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US √
Teen Fiction[CHAPTER LENGKAP] [TAHAP REVISI & TAHAP PENULISAN ULANG. JANGAN KAGET KALAU ALUR CERITANYA SEDIKIT BERBEDA] Hubungan keluarga yang mereka jalin dari dulu tak berjalan dengan baik seperti yang mereka harapkan. Bermula, ketika sepasang suami istri me...