ABOUT US - 45

183 3 0
                                    





.
5 bulan telah berlalu, dan selama itu pula hubungan Lexa dan Dean baik-baik saja, gadis itu pun sudah mulai menaruh hati kepada pemuda yang kini telah menyandang status sebagai pacarnya.

Setelah kelulusannya, Lexa mulai bekerja di sebuah Cafe yang tak jauh dari rumahnya. Clara melanjutkan usaha ibunya sebagai pengusaha Roti, Luna melanjutkan sekolahnya ke jenjang perkuliahan karena yang Lexa tahu jika Luna ingin menjadi Guru, dan Milan ... Lexa tidak tahu dengan kabar gadis itu semenjak pindah rumah setelah kelulusan, sedangkan Liana kini membuka usaha kosmetik yang baru ia buka 3 bulan yang lalu, bersama ibunya.

Tentang Levi, dirinya tidak mendengar lagi kabar darinya setelah terakhir kali mengucapkan selamat ulang tahun kepadanya. Levi juga jarang menelfon dirinya, pemuda itu hanya menelfon Samuel dan Pamela. Mungkin kakaknya sibuk dengan tugas kuliahnya, pikirnya.

.

07:00

Lexa memasuki sebuah tempat yang kini telah menjadi tempat kerjanya, hari ini ia mendapatkan shift pagi dan akan mulai bekerja 30 menit lagi. Ya, karena cafe ini buka selama 24 jam, di cafe ini membagi 3 shift jam kerjanya, shift pagi dimulai pukul 07:30-15-30, shift sore 15:30-23:30, dan shift malam 23:30-07:30.

Ada beberapa orang yang ada di cafe, Lexa langsung saja pergi menuju tempat ganti untuk memakai seragam kerjanya.
Lexa bekerja di bagian pelayan, tadinya ia di bagian kasir, namun ia berpindah untuk menjadi pelayan.

Setelah beberapa menit, Lexa keluar dengan memakai seragam kerjanya. Lalu seorang pemuda berjalan menghampirinya.

Pemuda itu tersenyum, "dapet shift pagi Xa?" Tanya pemuda itu.

Lexa mengangguk, "iya Vin." Jawabnya kepada pemuda yang bernama Vino. Pemuda itu mendapatkan shift malam.

"Yoo, semangat ya!" Ucap pemuda itu menyemangati Lexa.

Lexa terkekeh, "harusnya gue yang bilang gitu Vin. Lo kan shift malam, pasti ngantuk banget ya kan?"

"Ya ngantuk sih, yaaa mau gimana lagi, orang gue dapetnya shift malam terus." Ucapnya.

Memang benar, pegawai disini yang berjenis kelamin laki-laki akan ditempatkan pada shift sore dan malam,  dan sudah 4 hari ini Vino mendapatkan Shift malam.

"Yaudah, gue kesana dulu ya." Pamit Lexa.

"Yoii, gue juga mau pulang, ngantuk!."

Lexa terkekeh kecil, lalu berjalan untuk menempatkan dirinya, bersiap untuk melayani pelanggan.

Semenjak gadis itu mulai bekerja, ia tau betul bagaimana rasanya dewasa, bekerja, mencari uang, dan lelah. Lexa kira menjadi dewasa itu mudah, tapi nyatanya tidak. Semakin dewasa dirinya, semakin banyak juga beban pikirannya. Jika dipikir-pikir ia ingin kembali kemasa-masa sekolah, agar tidak melakukan semua ini.

.

15:30

Lexa memasukkan seragam kerjanya ke dalam tas, jam kerjanya sudah habis dan akan digantikan dengan shift sore.
Cukup melelahkan menjadi pelayan di cafe, bukan hanya melayani saja yang ia lakukan, ia berbolak-bolak dari tempat ke tempat lain, apalagi tadi Cafe sangat ramai.

Setelah selesai, Lexa langsung pulang ke rumahnya dengan menaiki taksi. Lexa memasuki rumahnya, dan mendapati Pamela yang tengah menulis sesuatu di ruang TV. Lexa berjalan kearah Pamela.

Pamela yang mengetahui Lexa sudah pulang, menoleh. "Udah pulang kamu."

Lexa mengangguk, lalu duduk di sofa.
Gadis itu memperhatikan kegiatan mamanya itu, "mama nulis apa?"

"Stok bahan makanan dirumah mau habis, besok mama mau ke pasar buat beli, jadi mama nulis yang mau mama beli. " Tanpa mengalihkan pandangannya, Pamela menjawab pertanyaan Lexa.

Lexa ber-oh, lalu menyenderkan punggungnya, badannya sangat pegal.

"Oh iya, " Ucap Pamela tiba-tiba membuat Lexa menoleh. Pamela menatap Lexa, "kakak kamu pernah nelfon kamu nggak?"

Lexa menggeleng, "nggak pernah ma. udah lama sih kak Levi nggak nelfon Lexa."

Wajah Pamela terlihat khawatir, "iya, udah lama juga kakak kamu itu nggak nelfon Mama, mama jadi khawatir sama kakak kamu."

"Mungkin kak Levi sibuk sama tugas kuliahnya ma, jadi nggak sempet buat nelfon." Lexa berusaha membuat Pamela tidak khawatir. Ia juga sebenarnya tidak tahu, kenapa Levi jarang menelfon dirinya dan juga orangtuanya. Tapi, mungkin saja Levi sibuk, jadi tidak ada waktu untuk menelfon.

Tiba-tiba ponsel Lexa berdering, gadis itu mengambilnya dari saku celananya, dan melihat layar ponselnya dan ternyata dari Dean.

"Siapa Lexa?" Tanya Pamela.

Lexa menoleh, "kak Dean ma."

Ucapan Lexa membuat Pamela tersenyum menggoda dirinya. "Oh, calon menantu mama."

Lexa tertawa, "apasih ma,"

Pamela sudah mengetahui kalau Dean dan Lexa berpacaran, ia menyetujui hubungan mereka berdua, asal tahu batasnya.

Lexa bangkit dari duduknya, lalu berjalan untuk ke kamarnya.

"Titip salam dari mama, buat Dean ya!"

Sambil berjalan, Lexa menoleh, "siap ibu negara." Ucapnya sambil mengacungnya jempol.

Lexa mengobrol dengan Dean lewat telepon, selama 1 jam. Selama satu jam itu pula, mereka mengobrol tentang kegiatan masing-masing mereka. Dean juga kini tengah disibukkan dengan tugas proyek kuliah nya, mungkin juga mereka akan sulit bertemu beberapa hari yang akan datang.

.

Lexa kini tengah berada di meja belajarnya, sambil video call an dengan Liana.

"-iya, gue juga. Nggak nyangka kalo endingnya kayak gitu." Ucap Liana

Lexa tertawa kecil, "nanggung nggak sih? nggak sekalian aja di tamatin, biar nggak usah ada season 2 nya."

Mereka berdua tengah membahas film yang akhir-akhir ini viral, dan endingnya ngegantung, jadi harus nunggu season 2 nya.

"Iya, bikin orang kepo aja."

"Oiya, gimana lo sama Dean?"

"Ya seperti biasa, baik-baik aja."

"Terus, gimana sama perasaan lo ke Dean?"

Lexa menyandarkan punggungnya pada kursi. "Gue ... Gue nggak tau. Gue masih bingung sama diri gue sendiri. Pacaran tapi kayak bukan pacaran."

"Lo tau sendiri, gue dulu nggak suka sama Kak Dean, apalagi nyimpen perasaan ke dia. Yaa, gue mencoba perlahan-lahan buat nerima dia sih. Dan ... Kayaknya, gue juga mulai ada perasaan sama kak Dean."

"Coba dulu Xa. Dari keliatannya sih, kak Dean bener-bener cinta sama lo. Tapi keliatannya aja sih, nggak tau yang aslinya."

"Menurut gue juga gitu, apalagi kalo inget dulu Kak Dean nembak aku waktu di Smp. "

Mereka pun mengobrol hingga larut malam.



.

Like & comment.

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang