ABOUT US - 48

186 3 0
                                    




.

1 hari

2 hari

3 hari

3 hari telah berlalu, dan lagi-lagi ucapan laki-laki itu hanyalah sebuah kebohongan. Lexa tak habis pikir, apa yang ada dipikiran laki-lakinya itu, apa sangat sulit untuk menelfonnya? Apa sangat sulit mengirim pesan satu kata kepadanya? Bahkan selama 3 hari ini, tidak ada kabar darinya, pesan darinya pun tidak pernah laki-laki itu balas.

Lexa sungguh kini berada di titik lelah, lelah menghadapi Dean yang terus berbohong padanya. Ia sangat marah, Ia lelah! Dirinya sangat-sangat ingin mendengar penjelasan dari mulut laki-laki itu langsung. Kenapa Ia berubah? Kenapa ia berbohong? Kenapa  ... Akh Lexa tak sanggup memikirkannya.

.

21:35

Lexa menatap benda pipih yang telah lama dirinya tatap dengan layar ponsel yang menampilkan nama Dean. Gadis itu ragu-ragu untuk menelfon pemilik nama ini. Ia takut menganggu, tapi Ia juga ingin mengatakan sesuatu kepadanya.

Lexa menarik nafasnya, lalu menghembuskannya. Ia dengan cepat memencet tombol panggil.

Berdering.

Gadis itu gugup setengah mati, Ia takut jika Dean mangangkatnya, laki-laki itu akan memarahi nya karena telah menganggu dirinya yang tengah sibuk dan yang ia takutkan lagi, jika laki-laki itu tak mengangkat panggilan telepon darinya.

Dan benar saja! ketakutannya telah terjawab, laki-laki itu tak mengangkat panggilan telepon darinya walaupun layar ponselnya memperlihatkan jika ponsel miliknya berdering.

Lexa menatap layar ponselnya dengan sendu, ia pun mengetik pesan disana.

MyDeann😝

Besok aku pengen
ketemu, luangin
waktu kamu.

Setelah mengirimkan pesan kepada Dean, Lexa menaruh ponselnya. Berharap kalau laki-laki itu membalasnya dan mengatakan iya. Ia tidak tahu pasti apa yang akan Ia bicarakan nanti, tapi yang ia pasti ada sesuatu yang ingin dirinya katakan.

.

12:55

Lexa kini tengah menunggu taksi yang ia pesan. Gadis itu akan pergi untuk menemui Dean. Ya! Semalam Dean membalas pesannya, dan mengatakan iya, tapi laki-laki itu hanya bisa menemuinya selama 30 menit saja, katanya hari ini akan ada rapat di kantornya.

Lexa sedikit keberatan jika mereka berdua hanya bertemu 30 menit saja, 30 menit tidak bisa mengobati rindu dirinya kepada laki-laki itu. Tapi, seenggaknya dirinya bisa bertemu dengannya.

Taksi pesanan Lexa datang, dan mereka pun mulai menuju ke tempat yang sudah mereka janjikan. Sebenarnya, Lexa meminta kepada Dean untuk menjemputnya, tapi Laki-laki itu mengatakan kalau dirinya tidak bisa, dengan alasan dirinya berangkat dari kantornya, dan kantornya beda jalan dengan rumahnya.

.

Tak butuh waktu lama, Lexa telah sampai di tempat tujuan, Cafe. Cafe ini berdekatan dengan kantor milik Dean bekerja. Setelah membayar, Lexa melangkahkan kakinya ke cafe tersebut.
Ia mendudukkan tubuhnya di meja depan cafe tersebut. Ia memilih duduk diluar, karena Ia ingin melihat kendaraan yang berlalu lalang.

"Mau minum apa kak?" Tanya seorang pelayan yang tiba-tiba mendatangi Lexa, lalu memberikan sebuah daftar menu.

"Oh, Mmm, ice blend aja mbak 1."

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang