ABOUT US - 50

226 6 0
                                    







.

Sinar matahari mulai menyinari tubuh seorang gadis yang masih terlelap tidur. Mata gadis itu perlahan-lahan terbuka.

Gadis itu memegang dahinya, semalam Ia bermimpi jika ada seseorang yang mencium dahinya, tapi kenapa mimpinya terasa sangat nyata? Aneh.

Pagi ini, tubuh Lexa sudah membaik, mungkin hari ini Ia bisa mulai bekerja. Jadwal shiftnya hari ini adalah Sore, jadi ada waktu untuk dirinya istirahat sejenak.

Mengingat kejadian 2 hari yang lalu membuat dirinya tak mau mengingatkan. Mengingatnya hanya membuat hatinya sakit. Ia masih tidak ingin bertemu dengan Dean, bahkan Ia tidak mau melihat wajahnya lagi setelah Ia membentak dirinya.

Mungkin untuk saat ini, Ia akan menghindari nya, sampai dirinya benar- benar bisa melupakan kejadian 2 hari yang lalu.

Lexa melihat jam dinding kamarnya, jam menunjukkan pukul delapan pagi. Ia pun bangun, dan turun kebawah untuk sarapan.

Pamela yang tengah menyapu, mengalihkan pandangan nya kepada seorang gadis yang kini tengah menuruni anak tangga.

"Gimana sayang, badan kamu? Udah mendingan?" Tanyanya.

Lexa menuruni satu anak tangga yang terakhir, lalu menatap Pamela. "Udah ma, badan Lexa udah enakan sekarang."

"Yaudah kamu makan dulu, habis itu minum obat, jangan lupa obatnya diminum sampe habis!" Ingat Pamela kepada Lexa.

Lexa mendudukkan badannya, bersiap untuk makan. "Iya mama ku yang cantikk."

Pamela menaruh sapu ke tempatnya, lalu mengambil sebuah kertas di atas meja makan. Lexa yang tengah mengambil nasi melihat Pamela tengah membaca kertas yang ada di tangganya, bertanya, "kertas apa ma?"

"Daftar belanjaan mama," Ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya pada kertas tersebut, "mama nanti mau kepasar, kamu jaga rumah ya." Lanjutnya.

Lexa mengambil telur dadar, lalu menaruhnya di piringnya, "iya."

"Ah iya ma, nanti sore ini Lexa mau kerja."

Ucapan Lexa membuat Pamela langsung menoleh, "ngapain kerja? Kamu kan lagi sakit. Besok aja! hari ini izin dulu."

Lexa menggeleng, "nggak ma, badan aku udah mendingan kok."

Pamela membuang nafasnya, "yaudah kalo kamu maunya gitu, tapi kalo kamu nanti kerja ngerasa nggak enakan. Pulang aja! Jangan malah bikin badan kamu tambah sakit!."

Lexa yang tengah mengunyah, berdehem.

"Yaudah, mama ke pasar dulu."

Lexa menelan makanan yang ada dimulutnya,"Hati-hati ma!"

Pamela pun pergi meninggalkan Lexa yang tengah makan seorang diri di meja makan. Gadis itu larut dalam makanannya sekarang ini tanpa tahu jika ada seseorang yang sedari tadi memperhatikannya.

Seseorang itu adalah Levi, pemuda yang baru pulang dari Singapura semalam. Pemuda itu kini tengah berada di tangga, dan bersandar pada dinding. Matanya menatap kearah seorang gadis yang tengah asik makan membelakangi nya, gadis itu tak tahu keberadaan nya sekarang.

Pemuda itu dengan santai berjalan kearah meja makan, lalu duduk di depan gadis itu. Lexa, gadis itu belum mengetahui jika Levi kini berada di depannya, ia asik memotong telur miliknya menjadi potongan kecil.

"Enak banget kaya-nya." Ucap Levi.

"Iyalah." Lexa belom sadar jika yang tengah berbicara dengannya adalah Levi.

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang