ABOUT US - 18

293 7 0
                                    




.

Lexa kini sedang menunggu Liana didepan kelasnya. Hari ini, ia pulang bersamanya.

"Liana!" Panggil Lexa ketika melihat Liana baru keluar dari kelasnya.

Liana menoleh, lalu menghampirinya.

"Udah lama nunggu?" Tanya Liana.

Lexa menggeleng, "nggak kok baru aja kesini."

"Yaudah yuk!"

Mereka berjalan kearah parkiran.

"Oiya, sebelum itu anterin aku dulu ya." Ucap Liana ditengah perjalanan.

"Kemana?" Tanya Lexa.

"Panti asuhan, gantiin Mama aku yang lagi ada urusan." Jawabnya.

Jadi minggu sekali, Mama Liana mengunjungi Panti Asuhan, untuk menyumbangkan makanan ataupun pakaian. Sekarang Mama Liana tidak bisa pergi karna ada urusan, jadi Liana menggantikannya.

.

Mereka berdua pulang terlebih dahulu untuk mengambil bungkus makanan yang akan disumbangkan nanti dirumah Liana.

Setelah itu, mereka pergi ke tempat tersebut.

Liana memarkirkan motornya. Lexa turun, matanya melihat kesegala arah bangunan itu. Ia merasa familiar.

"Ayok!" Ajak Liana.

Lexa tidak mendengar ajakan Liana, ia masih fokus pada didepannya.

"Lexa?" Ucapnya sambil menepuk pundak Lexa.

Lexa terkejut. "Eh iya?"

"Kamu kenapa sih?" Tanya Liana.

Lexa menggeleng, "nggak, aku cuma ngrasa aja tempat ini familiar bagi aku. Yaudah ayok!"

Mereka berdua pun mulai memasuki bangunan tua itu.

Saat mereka masuk, mereka berdua disambut hangat oleh anak-anak yang berada disini.

"Kakak!"

"Kak Liana!"

"Haloo semua! Kangen nggak?" Ucap Liana senang.

"Kangennn!" Jawab mereka kompak.

Lexa tersenyum melihat anak-anak tersebut.

"Kamu baru dateng Liana?"

Seorang wanita muda, menghampiri Liana dan Lexa.

"Eh mbak, iya! Aku baru dateng."

Wanita itu menatao Lexa. "Ini siapa?" Tanyanya.

Lexa segera bersalaman dengan wanita itu. "Saya Lexa temannya Liana." Ucapnya dengan sopan.

"Oh temen." Wanita itu tersenyun kepada Lexa.

Setelah berbincang-bincang, mereka mulai membagikan makanan yang mereka bawa, kepada anak-anak yang ada disini.

"Makasih kak!" Ucap mereka dengan kompak.

"Sama-sama."

Liana menatap Lexa, "mau ikut nggak?"
Tanya Liana.

"Kemana?"

.

Mereka berdua berada di ruangan yang bisa disebut dengan kamar.

Dengan seorang nenek yang sudah berumur 80 tahunan. Wanita tua itu diketahui pemilik Panti Asuhan ini.

"Ini si-siapa?" Tanya nenek itu.

"Liana nek! Yang biasa kesini." Jelas Liana.

Dengan umur yang sudah sangat tua itu, wajar saja kalau ia sering lupa.

Nenek itu menatap Lexa begitu lama. "Ini siapa?"

"Saya Lexa nek, temannya Liana." Ucapnya.

Lagi, Nenek itu memandang lama Lexa.
Lexa yang dipandang lama tersebut, meneguk ludahnya. Lalu menoleh kearah Liana.

.

"Nenek tadi kok ngeliatin aku sampe segitunya ya?" Tanya Lexa.

Mereka berdua sudah keluar dari kamar tersebut.

"Nenek emang gitu, kalo ada orang baru, dia bakal ngeliatin terus kayak gitu, kayak kamu tadi."

Setelah 2 jam disana, mereka pamit untuk pulang. Liana mengantar Lexa terlebih dahulu untuk pulang.

"Makasih ya Xa, udah temenin aku."

"Yaelah! Santai aja kali, kapan-kapan ajak aku lagi ya." Ucap Lexa.

Liana tersenyum. "Iya, lagian kalo bukan kamu yang aku ajak siapa lagi?"

"Yaudah aku pulang dulu ya!" Ucapnya.

"Iya! Hati-hati ya!"

"Iya! Bye Lexa."

Motor Liana mulai menjauhi rumah Lexa. Lexa pun mulai masuk kedalam rumah.

.

Lexa berada dikamarnya, ia msih memikirkan tentang tadi. Kenapa ia sangat tidak asing dengan tempat itu, padahal dirinya baru pertama kali kesana.

Ia mencoba mengingat-ingat nya siapa tau dulu pernah kesana. Ia juga begitu familiar dengan suara nenek pemilik Panti Asuhan tadi.

Namun, semakin ia mencoba mengingatnya, kepalanya malah pusing.

Ah, ntahlah ia sangat pusing memikirkannya, ia merebahkan badannya, menarik selimut sampai menutupi badan nya, lalu mulai memejamkan matanya.




.

Like & comment


ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang