ABOUT US - 69

236 4 0
                                    






.
Hari ini, Pamela dan Samuel telah pulang, kondisi nenek siti pun sudah membaik dari sebelumnya.

"Gelang kalian kok sama?" Tanya Samuel.

Mereka kini tengah makan malam bersama, dan Samuel tidak sengaja melihat gelang yang dikenakan oleh Levi dan Lexa terlihat sama.

Lexa terlihat gelagapan, ia tidak tahu harus jawab apa, sedangkan Levi pemuda itu terlihat tenang tidak seperti Lexa yang kini tengah mencari suatu alasan.

"Ah, iya. Kemarin ada yang ulang tahun di tempat kerja aku pa, dan kasih aku gelang ini, terus di kasih 2. Jadi, yang satunya aku kasih ke Lexa."

Lexa menoleh kearah Levi, alasan macam apa itu? Ya sedikit masuk akal, tapi Samuel tidak akan percaya begitu saja.

"Oh, tadinya kamu minta 2 lagi. Biar kita juga samaan."

Haaa! Lexa menatap Samuel dengan tatapan tak percaya, papanya percaya begitu saja? Bahkan mamanya pun juga sama.

"Papa ini! Kan yang di kasih, Levi. Lagian udah tua juga, gaya-gayaan pake gelang."

"Gapapa dong ma, kita tuh para orang tua nggak boleh kalah sama anak-anak. Harus gaul!!. "

"Terserah papa deh."

Lexa tersenyum menanggapi kelakuan kedua orang tuanya itu. Ia tidak tahu, apakah dia akan bisa menjalani hubungan nya dengan Levi atau tidak. Ah, tapi  ... Dirinya juga tidak menganggap mereka memiliki hubungan selain hubungan kakak dan adik. Tapi, bagaikan jika iya? Dan bagaimana juga bicara dengan Samuel dan Pamela? Dan bagaiamana kalau mereka marah dan mengusir dirinya?

Lexa membuang nafasnya, ia tidak yakin jika hubungan mereka berdua akan baik-baik saja.

Levi yang sedari tadi memerhatikan gerak-gerik Lexa, mengambil tangan Lexa yang berada di bawah meja, kemudian menggenggam nya. Lexa yang tahu, langsung menoleh kan kepalanya dan mendapati Levi yang yang tengah menatapnya.

.

1 bulan kemudian  ...

"Lagi apa?"

"Kak! Nanti Mama liat."

Lexa berusaha melepaskan tangan Levi yang melingkar di pinggangnya, pemuda itu tiba-tiba memeluk Lexa dari belakang yang tengah mengambil minuman di kulkas.

"Mama lagi keluar." Ucap Levi sambil menghirup aroma segar rambut milik gadis itu.

"Lepas ah." Lexa berusaha melepaskan tangan Levi lagi dengan sekuat tenaga.

Selama 1 bulan terakhir ini, hubungan mereka semakin dekat. Bahkan keduanya pun sudah mulai memperlihatkan kedekatan mereka. Lexa, gadis itu entah kenapa ia juga mulai terhanyut oleh perasaannya. Tidak bisa di pungkiri, jika dirinya juga mempunyai perasan kepada kakaknya itu. Tentang Samuel dan Pamela, mereka berdua belum mengetahui hubungan mereka berdua, keduanya masih merahasiakan ini dari mereka.

Levi melepaskan tangannya dari pinggang Lexa. Pemuda itu menjauhkan tubuhnya lalu menyandarkan kepalanya pada dinding sambil bersedekap dada.

"Berangkat kapan?" Tanya Levi, bermaksud menanyakan kapan berangkat kerjanya.

Lexa yang tengah meminum, menghentikan minumnya lalu menatap jam yang ada di ruang tamu, jam menunjukkan pukul 15:20.

"Bentar lagi."

"Aku anter."

"Nggak usah, aku bisa naik taksi."

"Dari pada buang-buang duit, mending aku anter."

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang