ABOUT US - 59

177 3 0
                                    





.

04:02

Seorang gadis membuka matanya karena tiba-tiba terbangun dari tidurnya. Gadis itu Lexa, semalam ia tidur jam 8 malam, dan alhasil ia terbangun lebih awal dari biasanya.

Gadis itu mendudukkan badannya, mengambil ikat rambut miliknya yang berada di atas meja, lalu mengikat rambutnya dengan asal.

Lexa bangkit, lalu keluar untuk mencuci mukanya. Setelah selesai, gadis itu mendudukkan dirinya di bangku sofa yang tak jauh dari kamarnya. Merebahkan badannya, dan menatap langit-langit atap rumahnya.

Besok adalah ulang tahunnya yang ke 24. Gadis itu tak berniat untuk merayakannya, hanya mendengar orang lain memberikan ucapan selamat pun ia  merasa sudah cukup. Entah, ia tidak terlalu suka dengan pesta.

Tiba-tiba suara sebuah pintu terbuka membuat Lexa mengalihkan pandangannya, suara itu berasal dari pintu kamar milik Levi.

Seorang pemuda muncul dari balik pintu, menutup pintu lalu mengalihkan pandangannya pada gadis yang kini tengah bersantai di sofa.

Lexa yang menyadari bahwa itu Levi, bertanya. "Kok di rumah? Pulang kapan?"

Levi berjalan kearahnya. "Jam 10." Jawaban Levi membuat Lexa mengangguk. "Tumben udah bangun."

Ucapan Levi terdengar seperti mengejeknya, Lexa pun membalasnya "tumben kok dirumah."

Levi tersenyum. "Oiya, besok  ... Ada rencana pergi nggak?" Tanya nya.

Lexa menggeleng.

Levi mengangguk-anggukan kepalanya.

"Kenapa?" Tanya Lexa.

Levi tersenyum lalu menggeleng, "nggak ada."

.

"Oh, apa make up?"

"Tas?"

"Sepatu?"

Seorang gadis kini tengah memikirkan  sebuah barang yang harus ia pilih.

"Apa ya?"

Seorang gadis yang kini tengah memandang gadis yang ada didepannya itu menatap lelah temannya itu. Sedari tadi gadis itu menyebutkan semua barang yang hampir diulang-ulangnya.

"Udah Jo, lo nggak usah mikirin itu-itu terus."

"Nggak bisa!"

"Lagian, lo cukup ucapin selamat ke gue, gue udah seneng."

"Nggak gitu dong, gue masa nggak kasih kado buat lo." Ucap Jovie. "Lagian pas gue ultah kan lo juga kasih kado buat gue."

Lexa tersenyum, "terserah lo deh."

.

15:45

"Gue duluan ya!"

"Iya, hati hati Lexa."

Lexa tersenyum, lalu berjalan untuk pulang. Di tengah perjalanannya, tiba-tiba ponsel milik Lexa berbunyi menandakan ada telefon masuk, dan membuat gadis itu menghentikan langkahnya. Gadis itu memerika ponselnya, dan ternyata dari Liana. Ia pun mengangkatnya.

"Halo? Kenapa Lin?"

.

Seorang gadis kini tengah duduk di sebuah taman sambil memegang sebuah minuman yang baru dirinya beli. Sambil meminum minumannya, gadis itu memperhatikan orang-orang yang berlalu lalang di depannya.

"Lexa!"

Merasa namanya di panggil, gadis itu memanglingkan wajahnya. Seseorang yang ia tunggu, kini telah datang.

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang