ABOUT US - 28

225 6 0
                                    





.

Levi datang ke dalam kelas yang akan menjadi tempat untuk ujiannya. Disana sudah ada beberapa murid yang sudah datang, termasuk Danny dan Julian.

Pemuda itu berjalan kearah Danny dan Julian yang tengah mengobrol.

Levi menaruh buku komik yang ia pinjam dari Danny di meja depan Danny. Danny menatap buku yang tergeletak di meja, lalu tersenyum

"Gimana? Bagus nggak?" Tanyanya.

Levi duduk di bangku, lalu menatap Danny.

"Nggak! Biasa aja! Nggak menarik!"

Ia tidak membacanya hingga selesai, ia hanya membaca sampai 3 lembar saja.

Julian dan Danny menatap Levi datar.

"Lo kayaknya bukan cowok deh!" Ucap Julian yang dibalas anggukan oleh Danny.

Danny menunjuk buku komiknya. "Gue baca ulang-ulang, tapi nggak buat gue bosen. Nah lo? Bilang buku ini biasa aja ama nggak menarik?"

Dengan polos, Levi mengangguk.

"Ini nih! kalo bukan cucu kakek sugiono!" Ucap Julian.

"Emang bukan kan?"

.

"Waktunya sudah habis, silahkan kumpulkan kertas soal dan jawaban ke depan." Ucap seorang guru yang tengah menjaga di ruangan Lexa berada.

Lexa bangun dari duduknya, lalu mengumpulkan kertas kedepan. Pelajaran hari ini sangat mudah, Lexa pun dapat menjawabnya dengan cepat. Ini semua juga karena kemarin ia mempelajari semua materinya.

Lexa mengambil tasnya, lalu berjalan keluar.

.

"Haduh! Gue kurang 1 yang isian." Keluh Clara.

Lexa nenatap Clara. "Belom? Kenapa tadi nggak minta jawaban dari aku?"

Clara mengerucutkan bibirnya. "Nggak sempet nanya!"

"Nasib lo itu!" Celetuk Milan.

"Lo juga! Gue tanya jawaban, malah nggak dikasih!" Kesal Clara kepada Milan.

"Ya lo kan, tanya soal yang belom gue jawab, ya nggak gue kasih lah!"

Clara melipat tangannya di depan dadanya, ia kesal. Lexa menatap Milan dan Clara bergantian.

"Udah! Masalah gitu aja ribut!"

Lexa memeluk tangan Clara dan Milan, "ayok kekantin! Aku traktir." Ucapnya.

Mereka berdua menoleh, lalu mengembangkan senyumannya. "Beneran?" Tanya mereka kompak.

Lexa tersenyum, lalu mengangguk.

"Ayok!"

"Gue nggak diajak?"

Suara seseorang dari belakang membuat mereka bertiga kompak menoleh kebelakang.

Luna berdiri sambil melipat tangannya didepan dada. Lexa tersenyum.

"Ayok aku traktir!"

.

Ujian hari ini telah selesai, beberapa murid sudah pulang terlebih dahulu, ada juga yang masih di sekolah.

Lexa kini tengah berdiri di dekat parkiran, ia tengah menunggu Levi mengambil motor.

Sebuah motor berhenti didepan Lexa berdiri. Lexa menatap orang yang mengendarai motor tersebut, Dean!.

Lexa menatap malas kearah Dean.

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang