.
08:30
Seorang pemuda kini tengah berdiri di sebuah taman, menunggu kedatangan 2 temannya. Tak selang beberapa lama, 2 pemuda datang menghampiri pemuda tersebut.
"Woii." Panggil salah satu dari 2 pemuda tersebut.
Pemuda itu tersenyum.
"Udah lama nunggu Kal?" Tanya Julian.
Levi menggeleng, "nggak kok."
"Yaudah, kita langsung pergi aja." Ajak Danny
Mereka bertiga pun mulai berjalan kaki ketempat tujuan. Hari ini mereka berencana untuk menghabiskan waktu bersama selama 1 hari, sebagai ganti rindu mereka selama 7 tahun karena tidak bertemu.
Danny dan Julian ingin membawa motor, tapi Levi tidak memeperbolehkannya. Katanya, jalan lebih sehat daripada naik motor.
"Kal! Spill cewek lo dong di Singapura." Tanya Danny di sela-sela jalannya.
Levi menoleh, "nggak ada!"
Danny dan Julian saling berpandang-pandangan.
"Lo jangan boong deh, tiap kali kita tanya pasti jawabannya 'nggak ada, nggak ada'. " Ucap Julian menirukan gaya Levi.
"Lagian masa iya, 9 tahun di Singapura nggak ada sekalipun cewek yang lo deketin?" Kata Danny.
"Cewek disana cantik-cantik loh, berisi, mon-" Ucapan Julian terpotong ketika Danny bertanya.
"Tau dari mana? Emang lo udah pernah ke Singapura?." Tanya Danny ke Julian.
Julian menggeleng, "belum. Tapi rata-rata cewek luar negri spek bidadari semua." Ucapnya sambil menghayal.
"Inget pacar lo dirumah! Di putusin Abel tau rasak lo!" Ingat Danny kepada Julian yang sudah mempunyai pacar bernama, Abel.
"Nggak usah bawa-bawa Abel, lagian dia nggak disini."
Levi hanya bisa diam sambil mendengarkan kedua temannya yang tengah berdebat karena cewek.
Danny menoleh kearah Levi yang kini hanya diam. "Lo napa sih Kal? Dari tadi diem. Ada masalah?"
Levi menoleh, lalu tersenyum, "iya! masalah gue tuh lo berdua. Ribut mulu dari tadi bahas cewek."
"Kita bertiga keluar buat refresing, bukan buat bicarain cewek."
Danny terkekeh, "iya-iya, pak Dokter Kalevi."
.
16:45
Levi, Julian dan Danny, setengah hari mereka habiskan untuk pergi ke tempat-tempat yang mereka kunjungi. Hingga tiba sore hari, mereka memutuskan untuk menongkrong di sebuah Cafe.
Kini ketiga pemuda itu tengah duduk santai sambil menikmati beberapa minuman dan makanan yang ada di meja.
"Habis ini, ke biliard mau nggak?" Ajak Danny.
"Gass, ayokk!" Seru Julian terlihat bersemangat. "Gimana biar enak, kita taruhan."
Danny menoleh, "ide bagus tuh. Taruhannya apa?"
"Taruhannya, lo berdua kan belum punya cewek nih, nah yang kalah harus nembak cewek yang lo suka. Gimana?" Ucap Julian.
Danny menatap Julian aneh, "kok kita berdua? Lo juga kan ikut bego! Nggak adil lah"
"Ck. Gue nggak bakal kalah! Emang lo berdua pernah lihat gue kalah kalo taruhan?" Tanya Julian.
Danny menggeleng, memang benar sih! Dulu jika mereka taruhan Julian tidak pernah kalah. Tapi, itu kan hanya dulu, sekarang ... Siapa tahu kali ini dirinya lah yang kalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US √
Novela Juvenil[CHAPTER LENGKAP] [TAHAP REVISI & TAHAP PENULISAN ULANG. JANGAN KAGET KALAU ALUR CERITANYA SEDIKIT BERBEDA] Hubungan keluarga yang mereka jalin dari dulu tak berjalan dengan baik seperti yang mereka harapkan. Bermula, ketika sepasang suami istri me...