.
Ditempat lain, Lexa tengah berbincang-bincang dengan teman sebangkunya, walupun masih sedikit canggung. Ia sangat merasakan perbedaan saat pertama kali bertemu dengan teman sebangkunya ini dan Liana. Gadis yang ada di samping nya ini susah diajak ngobrol, ia hanya sibuk dengan buku novelnya, mungkin bisa ia definisikan dengan kutu buku.
Ngomong-ngomong soal Liana, gadis itu masuk ke sekolah sini, namun beda kelas. Liana berada di 10 IPA 2, sedangkan dirinya di 10 IPA 5.
"Kamu lagi baca apa?" Tanya Lexa.
Gadis disebelahnya yang bernama Luna itu menoleh kearah Lexa.
Lalu menunjukkan judul buku yang ada ditangannya.
"Lo nggak liat ini apa?" Ucap Luna dengan ketus.
Lexa terkejut, padahal ia hanya bertanya.
"O-oh." Sahutnya.
Lexa memilih diam ditempatnya, ia mungkin tidak akan banyak bicara dengannya.
.
Bel jam istirahat pertama telah berbunyi sejak 3 menit yang lalu.
Seluruh kelas hampir sepi karena para siswa keluar untuk kekantin atau pun sekedar keluar. Begitu juga dengan kelas Levi.
Namun, Levi berada di kelasnya sendirian, Danny dan Julian sudah kekantin duluan, ia mengajak Levi, namun ia tidak mau, katanya ia akan menyusul nanti.
Levi sedang memikirkan satu hal yang masih mengganjal dipikirannya. Apakah salah, dirinya menyukai Lexa yang notabenya adalah adiknya? Dia dan dirinya tidak ada hubungan darah sama sekali, jadi tidak apa-apa kan?
Dan juga, Lexa belum tahu kalau Dirinya tidak ada hubungan darah sama sekali dengan keluarganya, ia takut kalau suatu hari Lexa akan mengetahui kebenarannya. Lexa pasti akan sangat sedih jika mengetahui hal tersebut.
Levi mengusap-usap wajahnya dengan gusar. Lalu beranjak pergi untuk menyusul Danny dan Julian, tapi sebelum itu ia kan pergi kekamar mandi untuk cuci muka.
Levi menatap dirinya dicermin beberapa detik, lalu mulai membasuh wajahnya.
Ia pun beranjak pergi untuk ke kantin.
.
"Lo nggak makan?" Tanya seorang gadis yang duduk di depan Lexa. Gadis itu bernama Clara.
Lexa yang sedang menonton film di hpnya menoleh.
"Nggak, aku lagi diet." Ucapnya.
Ia memang sedang melakukan program diet yang sudah berjalan selama 1 minggu, ia mengurangi makanannya dan juga mengurangi jajanannya.
Ia melakukan ini karna akhir-akhir ini berat badannya naik."Kamu kok nggak ke kantin?"
Clara tertawa. "Jangan panggil Aku-kamu, panggil Lo-gue aja, biar lebih akrab sama enak didenger juga."
Lexa sedikit terkejut, ia sedikit tidak nyaman menggunakan kata Lo-gue, sejak kecil ia diajarkan oleh orang tuanya untuk lebih sopan memanggil orang.
"Mungkin agak susah sih, karna aku udah terbiasa pake Aku-kamu, hehe."
Clara tersenyum. "Gpp, lo juga bakal terbiasa kok nantinya."
.
Bel pulang sudah berbunyi, Lexa kini sedang menunggu kakaknya di tangga.
Banyak siswa-siswi yang menyapanya dan juga tersenyum kearahnya, ia pun membalas sapaan mereka.
"Dirumah gue?"
"Dirumah Danny aja!"
Lexa menoleh kearah tangga, ketika ia mendengar suara yang familiar di telinganya.
Levi, Danny dan Julian menuruni anak tangga.
Lexa yang melihat Kakaknya, tersenyum.
"Kak?!"
Mereka bertiga kompak melihat kearah bawah. Julian melebarkan senyumamnya kala melihat Lexa.
Levi menatap Julian yang sudah bersiap-siap untuk menghampiri Lexa.
"Pegang dia Dan!" Suruh Levi.
Danny pun langsung saja menahan Julian agar tidak turun kebawah.
Levi berjalan kearah Lexa.
"Apaan sih lo Dan? Gue mau turun!" Ucap Julian.
Lexa menatap Julian, "kakak itu kenapa?"
"Nggak penting." Ucapnya.
Julian berhasil turun ke bawah, lalu mendekati Lexa.
"Halo Lexa!" Sapanya.
Lexa tersenyum, lalu membalas sapaannya. "Halo kak-" Ucapannya terhenti, ia tidak tahu siapa namanya, ia pun melihat nama yang tertera di baju seragamnya.
"Julian." Lanjutnya.
Julian tersenyum lebar.
"Lo dikelas mana?" Tanya Julian.
"Aku di kelas 10 IPA 2 kak." Jawab Lexa.
Julian yang mengetahui, Lexa menggunakan Aku-kamu, sedikit terkejut.
"Ohh kamu dikelas 10 IPA 2, aku juga di kelas 12 IPA 2." Ucapnya.
Levi memutar bola matanya malas, sedangkan Danny ia berusaha menahan tawanya.
"Kak Julian sekelas bareng sama Kak Levi?" Tanya Lexa.
"Iya, kita sekelas bareng, aku Rival nya kakak kamu!" Jawab nya.
Levi berdehem, membuat Julian menoleh, lalu tersenyum kearahnya.
"Iya kan Kal?"
"Nggak!" Ucap Levi.
"Mampus, haha." Danny tertawa.
Levi menggenggam tangan Lexa, membuat Lexa terkejut, begitu juga dengan Julian dan Danny.
"Gue pulang dulu!" Ucapnya, lalu melenggang pergi meninggalkan Danny dan Julian.
"Woy tangan lo! Levi!!" Teriak Julian, kesal karena melihat Levi menggandeng tangan Lexa.
.
Like & comment
![](https://img.wattpad.com/cover/316457021-288-k809918.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US √
Novela Juvenil[CHAPTER LENGKAP] [TAHAP REVISI & TAHAP PENULISAN ULANG. JANGAN KAGET KALAU ALUR CERITANYA SEDIKIT BERBEDA] Hubungan keluarga yang mereka jalin dari dulu tak berjalan dengan baik seperti yang mereka harapkan. Bermula, ketika sepasang suami istri me...