ABOUT US - 56

180 4 0
                                    







.

"Oh, jadi ini yang namanya Lexa?" Gaby menatap tubuh Lexa dari atas sampai bawah.

"Cantik sih, tapi cantikan gue."

Lexa menatap Dean dan Perempuan itu bergantian, apa maksudnya ini? Mata gadis itu kini berkaca-kaca.

"Sayang?" Panggil Dean kepada Lexa yang kini tengah menahan tangis.

"Say-"

"Dia siapa?" Tanya Lexa.

"Oh, gue Gaby, pacarnya Dean." Ucap Gaby sambil menyodorkan tangannya.

Lexa menatap Gaby tak percaya, pacarnya? Apa ini? Hati Lexa tiba-tiba terasa sakit.

"Gaby! Lo apa-apaan sih!"

"Ihh, ayang, kok kamu ngomong kasar sama aku sih?"

Air mata Lexa mulai berjatuhan, kenapa? Kenapa dadanya terasa sesak, hatinya  ... Terasa sangat sakit.

Dean berhasil melepaskan tangan Gaby, lalu memegang bahu Lexa.

"Sayang!"

Lexa menghempaskan tangan Dean.

"Lexaaa, a-aku bisa jelasin semuanya, ini nggak seperti yang kamu pikirin." Jelas Dean, berusaha meyakinkan Lexa.

Lexa menangis, "jelasin apa? Jelasin apa kak? Tanpa kak Dean jelasin pun aku udah tauu!"

"Lexaaa."

"Aku tau sekarang, alasan kak Dean berubah." Ucap Lexa sambil menangis, "karena Gaby kan?" Tanyanya.

"Nggak Lexa, ng-nggak. Aku bisa jelasin-"

"Stop kak! STOP!."

Tangis Lexa semakin menjadi-jadi, hatinya  ... Sekarang hancur.

"Aku nggak mau denger penjelasan dari Kak Dean."

Lexa menatap Dean sendu. "6 tahun kak  ... Hikss. 6 tahun kita bersama, tapi  .... Sekarang  ... "

Lexa menutup mulutnya, ia tak bisa melanjutkan ucapannya, sungguh ia tidak tahan dengan semua ini. Dean, seorang yang ia cintai, ia sayangi selama 6 tahun ini  ... Ternyata mempermainkan dirinya di belakangnya. 6 tahun mereka bersama, dan pada akhirnya rusak karena seorang perempuan yang kini mengaku-ngaku sebagai pacarnya.

Lexa kira, hubungan mereka akan baik-baik saja walaupun ada beberapa masalah diantara mereka, nyatanya tidak. Lexa tak menyangka, Dean melakukan ini semua di belakangnya.

Lexa membalikkan badannya, ia ingin pergi dari sini, dirinya tidak kuat lagi. Langkah gadis itu semakin cepat, berlari menjauh dari pemuda itu berada sambil menundukkan badannya.

"Lexaa!" Teriak Dean, ia hendak pergi namun tangannya ditahan oleh Gaby.

"Kamu mau kemana? Kamu nggak inget janji kamu?" Tatapan mata Gaby berubah menjadi tajam.

"Bentar! Bentar aja! Ya?" Mohon Dean.

"Bentar?"

"Iya!"

Perempuan itu melepaskan tangan Dean, langkan Pemuda itu pun langsung melesat menyusul Lexa.

Dughh

Langkah Dean semakin pelan, ketika melihat seseorang yang ada di depannya.

Lexa, gadis itu berhenti ketika dirinya tak sengaja menabrak sesuatu. Dengan tangis yang belum mereda, gadis itu menatap sepatu milik seseorang yang kini berada di depannya, ia tau persis sepatu tersebut.

ABOUT US √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang