.
"Nek?" Perempuan yang diketahui adalah cucu pemilik panti asuhan ini, memanggil seorang wanita tua yang kini tengah terbaring diatas kasur. Lexa yang tadi sempat dipanggil oleh wanita tua itu pun, mengekor dari belakang. Gadis itu memandangi seisi kamar, tidak ada yang berubah semenjak terakhir kali ia kesini.
Wanita tua yang diketahui Lexa bernama Irawati tersebut memandangi Putri -cucunya, lalu tersenyum. Dan kini pandangannya jatuh kearah Lexa.
"Ini nek, Lexa. Yang katanya nenek mau ketemu sama dia." Putri membawa tubuh Lexa untuk mendekat kearahnya. Lexa tersenyum hangat kepada nenek Irawati, yang dibalas dengan senyuman.
Ya, jadi saat Lexa tengah bermain bersama anak-anak, Tiba-tiba dirinya dipanggil oleh Putri, katanya Nenek Irawati ingin bertemu dengannya.
"Duduk sini." Putri memberikan sebuah kursi kayu kepada Lexa.
"Makasih mbak." Lexa mendudukan tubuhnya ke kursi tersebut.
"Mbak tinggal ya, biar kalian bisa ngobrol-ngobrol."
"Iya mbak."
"Kalo ada apa-apa, panggil mbak aja, jangan sungkan-sungkan."
Lexa mengangguk, sambil tersenyum. Putri pun berjalan keluar, sampai tubuhnya tak terlihat lagi.
Diruangan, kini hanya ada nenek Irawati dan Lexa saja, Lexa memandangi nenek Irawati, yang juga tengah memandang nya.
"Gimana kamar mu?" Nenek Irawati membuka suara, walaupun sedikit sulit untuk membuka mulutnya.
"Alhamdulillah, baik nek."
Nenek Irawati tersenyum, "orang tua mu dimana? Apa mereka pada sehat?"
Lexa sedikit terkejut, ketika nenek Irawati menyanyikan keadaan kedua orang tuanya.
"Mama sama papa dirumah nek, allhamdulilah sehat juga. "
Nenek Irawati tersenyum, "sepertinya, mereka merawat kamu dengan baik ya, kamu tumbuh jadi anak yang cantik. "
Lexa terkekeh mendengar ucapannya, "hehe iya nek. "
"Kamu sekarang sekolah kelas berapa?"
"Kelas 10 nek, bentar lagi mau naik ke kelas 11."
Nenek Irawati tak menjawab, ia malah tersenyum menatap lekat kearah Lexa.
"Sudah lama sekali, "
Lexa tersenyum, sambil menunggu apa yang akan dikatakan Nenek Irawati.
"Sejak kamu meninggalkan tempat ini,"
Senyum Lexa perlahan memudar, kala mendengarkan ucapan dari nenek Irawati, apa maksud ucapannya? Meninggalkan tempat ini? Apa ia dulu pernah kesini? Atau pernah tinggal kesini?
"Dulu kamu sangat kecil waktu meninggalkan tempat ini, dan sekarang kamu kesini dengan sosok gadis cantik seperti ini." Nenek Irawati tak henti-hentinya mengukir senyum di bibirnya.
Sedangkan gadis yang duduk di sebelah nya, menatap nenek Irawati dengan tatapan bingung. Lexa masih mencerna apa yang dikatakan oleh Nenek Irawati barusan. Apa ia salah mendengar? Atau nenek Irawati salah orang?
Sungguh! Pikiran Lexa kini berantakan. Ia mencoba untuk tidak berfikir yang tidak-tidak.
"Ehm, maaf nek? Yang dimaksud nenek 'ini' Lexa?" Lexa membuka suaranya.
"Iya, siapa lagi kalo bukan kamu Lexa."
Deg.
Jantung Lexa berpacu lebih cepat, apa maksudnya? Dia tidak mengerti sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
ABOUT US √
Teen Fiction[CHAPTER LENGKAP] [TAHAP REVISI & TAHAP PENULISAN ULANG. JANGAN KAGET KALAU ALUR CERITANYA SEDIKIT BERBEDA] Hubungan keluarga yang mereka jalin dari dulu tak berjalan dengan baik seperti yang mereka harapkan. Bermula, ketika sepasang suami istri me...