📚 SELAMAT MEMBACA 📚(Semalam sebelum Reza masuk rumah sakit)
Sebuah ponsel bergetar di atas nakas menampilkan nama Ibu Murni. Ayuni meraih ponselnya, menjawab telepon dari Ibu Murni. Pemilik kontrakan yang pernah ditempati Bayu. Ia meminta Ayuni untuk datang mengambil barang-barang yang Bayu tinggalkan karena sudah lepas kontar.
Walaupun Bayu sudah lama pergi, pemilik kontrakan tetap membiarkan barang-barang yang di tinggalnya itu di sana dan tidak menggangunya sama sekali sampai masa kontrak selesai. Bulan ini adalah bulan terakhir dari pembayaran Bayu sebelum pergi dan Ayuni yang di kenal Ibu Murni sebagai orang terdekat Bayu di minta untuk datang mengambilnya.
Setelah menerima telepon tersebut, Ayuni segera mendatangi tempat itu. Ia memiliki kuncinya hingga tanpa ibu Murni pun ia bisa masuk.
Ayuni memperhatikan keadaan kamar idekos berukuran 4x4 meter itu. Masih lengkap, tidak pernah lagi tersentuh siapapun. Kasur yang terletak di lantai, meja belajar lengkap dengan rak buku mini. Di sebelah meja terdapat galon yang masih bertengger di atas dispenser dengan sisa air masih setengah, sepertinya sudah tidak layak minum.
Ayuni melangkah lebih dalam, tangannya menyentuh ujung meja, sudah berdebu. Sarang laba-laba yang mulai menempel di pojokan-pojokan dan sudut-sudut tersembunyi menandakan kamar ini tidak dihuni berbulan-bulan lamanya. Bahkan pemilik kontrakanpun tidak pernah masuk setelah pemiliknya pergi, hanya dengan alasan menjaga privasi tiap pengontraknya.
Helaan nafas berat gadis itu terdengar, memang berat baginya harus datang ke tempat ini. tempat ini terlalu menyakitkan baginya, terlalu banyak kenangan yang akan berputar di kepalanya, hingga penyesalan ikut menamparnya.
Kardus packing yang sudah ia sediakan untuk memasukkan barang-barang yang perlu ia bawa mulai di isi. Entah mau di apakan nantinya, Ayuni hanya berpikir untuk membawanya pulang bersama dulu, setelah semuanya dirasa membaik maka hal itu akan diurus.
Satu persatu kardus mulai terisi, tetapi tiap kali tangannya mengisi kardus tersebut ia merasakan dadanya semakin sesak, tenggorokannya tercekat. Ia dapat merasakan sesuatu di dadanya terasa penuh dan hal itu sangatlah sakit, perih.
Satu, dua, tiga, empat detik, pelupuk matanya yang penuh mulai mengalah dan menumpahkan air bening yang sedari tadi memburamkan penglihatannya. Berulang kali ia menghela berat, berusaha membuang udara yang menyesakkan.
Ayuni menggigit bibir bawahnya kuat, berusaha menahan agar tangisannya tidak terdengar oleh penghuni kontrakan yang tidak sedang beraktivitas di luar. Ayuni menghentikan sejenak apa yang di kerjakannya, ia menggunakan tangannya untuk membekap mulutnya yang seolah ingin menjerit menumpahkan rasa sakitnya. Kepalanya mulai berpikir kemana-mana, menyalahkan pihak manapun semampunya. Mulai memaki, mengumpat dan menyesal.
“Bagaimana ia bisa pergi semudah itu, bahkan tanpa penyesalan sama sekali.” Suaranya sangat lirih, ucapannya kemana-mana bahkan mulai tidak jelas.
“Ia meninggalkan semua orang untuk menyesal, sedangkan dia pergi dengan tersenyum. Sangat jahat, dia memang jahat!” Ia masih sesenggukan walaupun tangisnya sudah bisa ia tahan untuk tidak lebih tumpah.
“Reza benar kalau kamu sangat buruk. Hanya menyusahkan banyak orang.” Ayuni tidak peduli dengan omongannya, menurutnya apa yang tengah ia katakan saat ini tidaklah sepenuhnya salah, sebab kepergian Bayu memang membuat banyak orang harus berurusan dengan penyesalan dan bahkan harus berurusan dengan Ayuni. Hal yang menyusahkan didapatkannya karena keluarganya tiba-tiba datang menyerbu Ayuni dengan pertanyaan-pertanyaan terkait Bayu.
Tangannya beralih menghapus bekas air mata yang jatuh ke pipinya. Tangisnya mungkin sudah berhenti karena berhasil menahannya, akan tetapi hatinya masih sama, masih tersisa perih di sana sebab rindu yang tak bisa ia obati sendiri. Butuh usaha extra baginya untuk menghentikan jeritan hatinya, itulah mengapa ia harus menahan tangisnya untuk menyelesaikan packingnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Back - [Tamat]
Random"Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku akan merayakan Ulang tahunmu bersamaku" - Reza - "Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku tidak akan merengek untuk ulang tahunku" - Bayu- ⭐2020.06.12