📚 SELAMAT MEMBACA 📚Terkadang kesadaran memang tercipta untuk sebuah penyesalan yang datang terlambat. Seperti halnya hujan di musim kemarau yang kadang tercipta untuk datang membawa penyakit.
Bayu telah pergi. Seorang yang membangunkan kesadaran mereka untuk mengenal penyesalan. Setelah melalui penantian panjang untuk bersua kembali yang berakhir membawanya pada jalan lain yang Tuhan berikan sebagai takdir, Bayu harus kembali melalui Reza.
Sesuatu yang manusia pikir sulit dipercaya atau mustahil akan menjadi kenyataan yang tak terduka, merupakan kendali Tuhan. Dengan kebingungan yang akan di alami manusia yang sekedar hanya pikiran tetap akan berakhir pada kenyataan yang sama.
Setelah inseiden Reza mengungkap kebenaran pendonornya, Anita masih terbaring dengan cairan infus menancap di urat tangannya. Meski sudah kembali sadar dari pingsangnya, ia geming menatap entah kemana. Pikirannya tidak lepas bermain pada tamparan penyesalan yang memang kodratnya selalu datang terlambat.
Reza menatap Anita bingung hendak berbuat apa. Kesal masih mempermainkan perasaannya. Banyak juga yang ingin ia katakan secara mengkhusus pada mamanya, banyak yang ingin ia pertanyakan, tetapi melihat keadaan sang mama, Reza hanya mampu menghela berat berkali-kali.
Meninggalkan Anita sendiri di ruangan, saat ini mungkin akan lebih baik. Anita mungkin memerlukan waktu untuk mencerna semuanya, mengatur rasa bersalah yang berdatangan seiring detik berjalan. Reza memilih keluar memberikan ruang pada Anita untuk menumpahkan apa yang ingin ia tumpahkan dalam kesendiriannya.
Setelah Reza melangkah keluar meninggalknannya. Air bening mengalir dari matanya, mengiringi pikirannya yang terus berputar pada anak bungsunya. Kepalanya yang berat terus memainkan adegan masa lalu kedua putranya, hingga penyesalan yang lebih besar mencekatnya. Anita mulai merasakan bagaimana wujud dari penyesalan itu, ia mulai mengutuk dirinya terkait bagaimana ia tidak pernah sekalipun memberanikan diri mencari tahu kelayakan hidup Bayu. Bagaimana dia tidak membela sekalipun Bayu saat Marisa menyampaikan perilaku buruk Bayu yang tak berwujud itu. Ia adalah seorang mama, orang yang telah mengandung dan melahirkan seorang putra bernama Bayu, tapi bahkan buta dalam hal merasakan kesedihan ataupun mengenal pribadi seorang Bayu. Ia telah gagal, kegagalan terbesarnya ada pada kehidupan putranya sendiri.
Anita tidak lagi mampu untuk membohongi diri sendiri seperti biasanya. Ia menangis saat Reza memberinya kesempatan dan ruang untuk menumpahkan kekesalan dalam hal penyesalan yang ia rasakan.
Reza menatap Syam yang tengah duduk di kursi panjang depan ruangan, ia baru saja keluar dan menutup pintu.
Syam menunduk menutupi wajahnya, ia tidak ingin jika para tenaga medis dan orang-orang yang masih berlalu lalang di penghujung jam besuk seperti ini melihatnya menangis. Sebagai seorang ayah, tentu ia sangat bersalah. Rasa bersalah dan penyesalan yang mungkin tidak akan pernah punah sekalipun ia mati.
Pundaknya terguncang saat Reza mendekat. Reza menatap Syam dengan rasa kesal bercampur iba. Biar bagaimanapun, Reza tahu jika Syam tidak sepenuhnya membenci Bayu. Ayahnya sama seperti dirinya yang membenci Bayu atas dasar ketakutannya juga karena ketidak tahuan sebenarnya.
Reza pernah menemukan Syam di suatu malam saat dirinya pulang tengah malam selepas menyelesaikan tugas kuliah di kontrakan Wina.
—
Waktu itu, menjelang tengah malam Reza baru pulang dari mengerjakan tugas bersama teman-temannya. Ia pulang dalam keadaan cukup lelah, setelah seharian menghabiskan waktu beraktivitas di luar rumah. Reza berusaha masuk tanpa menimbulkan kebisingan sebab ia tahu jika jam seperti ini kedua orang tuanya sudah tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Back - [Tamat]
Random"Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku akan merayakan Ulang tahunmu bersamaku" - Reza - "Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku tidak akan merengek untuk ulang tahunku" - Bayu- ⭐2020.06.12