Kemarahan

168 15 5
                                    


📚 SELAMAT MEMBACA 📚

Anita merasakan darahnya mendidih, darah yang kemarin sempat beku karena diliputi perasaan bersalah, penyesalah dan kehilangan. Kini ia harus merasakan bagaimana kekesalan pada dirinya sendiri tumbuh menjadi kebencian yang berimbas hingga pada orang yang menciptakan sebuah konspirasi untuk memecah belah keluarganya.

Setelah beberapa kali mendengar cerita dari Ayuni dan Dito, Anita begitu yakin jika dalang dari semua ini adalah Marisa dan Adit. Orang yang mengaku siap untuk menjaga Bayu setelah kepergiannya, ternyata adalah orang yang hanya menginginkan perpecahan  diantara mereka. Menciptakan konspirasi untuk tujuan yang salah. Anita merasa tahu harus berbuat apa sekarang.

Pagi-pagi sekali Anita sudah meninggalkan rumah, mengendarai mobilnya menuju rumah Marisa dan Adit. Ia menemukan keduanya masih berada di rumah menikmati teh dan kue buatan Marisa. Saat ia mulai berjalan mendekat, dengan wajah menyeramkan Adit dan Marisa merasakan nyalinya sedikit menciut. Ia bisa mendeteksi kekuatan apa yang ada pada diri wanita itu sekarang.

Mereka berusaha menyambutnya dengan senyuman hangat yang kemudian dibalas dengan semprotan kemarahan.

“Kamu apakan anak saya selama dia hidup sama kamu?” ucapnya sangat tajam dan dingin.

Adit dan Marisa ikut berdiri. Ada perasaan gugup dan takut dalam diri keduanya. Ia merasa kemarahan Anita sudah sangat besar.

“Maksud kamu apaan? Kamu datang-datang sepagi ini langsung mau nuduh aku lagi?” tebak Marisa. Ia mengumpulkan keberaniannya. Marisa merasa jika dia tidak sepenuhnya salah, tapi kesalahan  itu datang dari keluarga Anita sendiri.

“Aku bukan mau menuduh kamu, tapi memang kenyataannya kau melakukan kesalahan yang sangat besar terhadap Bayu. Apa kau tau BAYU SAAT INI ADA DIMANA!” Suara Anita menggelegar hingga di seluruh penjuru rumah.

“BAYU SUDAH GAK ADA MARISA!” teriaknya sekali lagi.

Adit dan Marisa merasakan tubuhnya menegang. Ia sebenarnya sudah tahu jika Bayu telah meninggal, hanya karena tidak ingin dilibatkan dalam kematian Bayu mereka berusaha untuk menutup mulut.

Mereka tidak mampu mengeluarkan sepatah kata pun.

“Aku mendengar jika kau sering menemui dan merunduknya, bahkan berani sekali kau menampar anakku! Kau menyampaikan hal yang salah. Selalu menyalahkannya, mengkambing hitamkan dia di segala kesalahan yang bahkan tidak ia lakukan sama sekali. Aku menyesal mempercayai kalian! Sekarang aku baru tau siapa orang yang membuat usahaku bangkrut, itu bukan Bayu. Dia pekerja keras, tentu saja dia tidak mungkin sampai membuat usaha sebesar itu bangkrut dalam waktu singkat."

"Setelah itu karena takut ketahuan, takut jika Bayu sampai mengadu makanya kalian memintanya untuk pergi dari rumah. Mendatanginya, mengancam agar tidak mengatakan yang sebenarnya. Kau menciptakan ceritamu sendiri untuk menutupi fakta yang ada. Kalian membuat kami berpisah selamanya dengan Bayu!” ucapnya tanpa memberikan celah untuk Marisa dan Adit membela diri. Ia mengarahkan telunjuknya tanpa takut di depan wajah Marisa dan Adit.

“Ayuni dan Dito datang ke rumah, ia menceritakan apa saja yang pernah ia saksikan. Di mana saat kau Marisa mendatangi dan mengancamnya. Semua yang mereka ceritakan padaku sama sekali tidak sama dengan  cerita yang kau sampaikan padaku. Dan kamu ....” Kali ini ia menatap Adit.

“Apa harus mengikuti perilaku istrimu yang akan membuatku berada di posisi ini!”

Adit menggeleng, ingin menjelaskan, tetapi tidak ada kesempatan yang diberikan Anita.

“Saat ini, setelah mengetahui bagaimana Bayu selama ini. Aku ingin kalian mempertanggung jawabkan pebuatan kalian terhadap anakku!” Kali ini Anita terlihat bersungguh-sungguh, ia berbicara seperti bukan mengeluarkan sebuah ancaman tapi sebuah kepastian.

I Want You Back - [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang