📚 SELAMAT MEMBACA 📚Petunjuk kadang datang lewat mimpi. Memberitahukan si pemimpi tentang sesuatu yang mungkin akan terjadi atau sedang terjadi, mungkin juga telah atau pernah terjadi. Kadang sulit untuk mencerna dan menganalisis apa arti mimpi itu sebenarnya, sebab kadang ia datang berwujud lain dari makna sesungguhnya.
Reza mendapatkan mimpi yang awalnya ia pikir itu hanya bunga tidur tanpa makna. Hingga mimpi itu sering datang dengan alur berbeda, dan Reza masih belum paham dengan apa yang mimpi itu bawa untuknya. Memaknai mimpinya sesuai apa yang terfikirkan saat itu saja. Setelah melalui masa-masa sulit dan menjalani kehidupan yang sedikit rumit, barulah ia berpikir jika mimpi serupa yang sering datang dalam tidurnya pasti memiliki makna tertentu.
Pertemuannya dengan Dito dan Ayuni yang berawal karena donor itu menghantarkannya menemukan arti mimpi itu sendiri. Ia menyadari kekeliruannya, melewati hari-harinya dengan rasa bersalah dan penyesalan yang terlambat.
Seperti hari ini, ia masih dapat merasakan penyesalan itu dan entah sampai kapan ia akan merasakannya. Reza sendiri tidak tahu.
Ia duduk di kursi meja belajarnya, menatap kado-kado dari Bayu. Ia belum membukanya sama sekali selama menerimanya dari Ayuni. Tangannya meraih tiap kado dan membuka satu persatu. Semua isinya dalam jenis yang sama.
Kado pertama ia buka, menemukan jam tangan di dalamnya serta selembar kertas berisikan tulisan tangan Bayu yang sengaja di selip dalam kado tiap kali kadonya tidak berhasil sampai di tangan Reza.
Reza membuka lembaran kecil tersebut dan membacanya.
Maafin Bayu.
Kado kedua yang berisi jam tangan juga. Sama seperti kado pertama, terdapat lembaran kecil di dalamnya.
Aku merindukanmu, Lebih merindukanmu saat menatap fotomu.
Kemudian tangannya meraih dan membuka kado ke tiga hingga kado ke delapan. Semua berisikan jam tangan dengan sebuah note.
Aku membenci setiap waktu yang berlalu.
Sekarang aku pergi ke sisi lain kota, menantimu di sini.
Terlalu banyak menjatuhkan penantian – maaf.
Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku tidak akan merengek untuk ulang tahunku.
Sekarang untuk sekedar melihat wajah satu sama lain, bahkan lebih sulit dan menyakitkan.
Bila aku menunggu sedikit lebih lama lagi dan tidak tidur beberapa malam lagi? apa mungkin aku akan bertemu denganmu dan bawa aku bersamamu.
Note dalam kado ke delapan ini adalah note paling panjang dan menunjukkan sebuah harapan besar. Seolah Bayu mengatakan jika ia sebenarnya sudah menunggu waktu untuk bisa kembali dan selama penantian waktu – dia sulit untuk tidur tiap malamnya.
Reza dapat merasakan tangannya bergetar membaca ulang tiap lembaran itu. Air matanya tanpa persetujuan mulai jatuh begitu saja. Ia merasa sangat bodoh karena terlambat menyadari kasih sayang adiknya. Orang itu selama ini ternyata begitu mencintainya, begitu merindukannya sedangkan dirinya tidak bisa mengenali sama sekali perasaan seperti itu untuk Bayu.
“Maafin kakak Bayu. Kakak gak tau jika selama ini kamu sangat perhatian dengan kakak. Maafin kakak,” ucapnya begitu lirih. ia berulang kali mengucapkan maaf pada Bayu yang hanya tinggal nama itu.
“Kakak seharusnya menyadari lebih awal. Jika saja kakak ....” Reza terisak.
Viana yang tadinya berbaring di atas kasur, mengeong meninggalkan tempat menuju Reza, ia melompat ke pangkuan Reza, bermanja di sana. Viana seolah tahu apa yang tengah Reza rasakan saat ini, hingga kucing itu tidak berhenti mengusapkan kepalanya pada Reza seolah tengah mencoba menenangkan Reza yang menangis.
“Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku akan merayakan ulang tahunmu bersamaku. Selama ini kamu berusaha untuk melupakan hari kelahiranmu, kakak tahu itu kamu lakukan karena merasa bersalah setelah insiden di hari ulang tahunmu dulu, tapi Bayu, itu bukan salahmu, kamu tidak salah sama sekali dalam hal itu,” ucapnya. Ia kemudian menghela nafas sangat berat dan pelan.
Jemarinya terus mengelus Viana dan berkali-kali minta maaf pada kucing itu. Karenanya Viana harus berpisah dengan Bayu, pemiliknya. Orang yang memelihara dan menyayanginya selama ini.
Setelah beberapa menit berlalu, Ia sudah berhenti terisak. Sebelah tangannya meraih kado terakhir yang belum di bukanya. Kado dengan bungkusan paling baru di antara semua kado, menandakan jika itu juga merupakan kado terakhir yang Bayu beli untuknya sebelum dirinya pergi.
Perlahan ia membukanya hingga memperlihatkan keseluruhan isinya. Tidak beda dengan delapan kado sebelumnya. berisikan jam tangan dan sebuah note.
Maaf. Terima Kasih.
Hanya itu yang tertulis di sana. Reza kembali bisa merasakan sesuatu yang mengganggu tenggorokan dan matanya. Tangannya yang bergetar tak sengaja menjatuhkan kotak kado terakhir itu. Saat ia memungutnya, matanya menangkap sesuatu di ujung bawah kotak kado. Seperti bercak darah yang mengering. Setelah melihatnya dengan seksama, ternyata itu memang bercak darah.
“Jadi. Bahkan saat terakhir, kau masih sempat menyiapkan ini untuk kakak?” Reza tidak tahan untuk tidak menangis kembali. Apakah itu lebay? Menurutnya tidak sama sekali. Ia menangis karena perasaan yang memang tak mampu ia bendung.
.
.
.
.
.
.
.
.Padahal udah coba maraton, eh nyatanya jalan berduri. Jadinya harus masuk Agustus 😵
Gak apa², yang penting ceritanya selesai daripada kagak selesai² 😁😅
🙏 Biar bisa up lagi besok, jangan lupa vote ya 😄Oh ya, bisa dong kalo akyuu do follow.
Maksudnya akunnya 😅
Dan aku juga punya IG 😅 bisa kali di follow juga, entar kalo mau di follback tinggal DM aja. Mungkin gak langsung follback, tapi pasti di follback kalo aku udah buka IG 👍😄@ayidrasya1123 (kalo di cari pasti langsung nemu, gak ada duanya jadi gampang nemunya)
Thank You and Love You
💛💛
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You Back - [Tamat]
Random"Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku akan merayakan Ulang tahunmu bersamaku" - Reza - "Jika aku dapat memutar waktu kembali, aku tidak akan merengek untuk ulang tahunku" - Bayu- ⭐2020.06.12