Terbongkar

323 25 4
                                    


📚 SELAMAT MEMBACA 📚

Kembali malam menyapa belahan bumi.

Ayuni tengah duduk termenung di kafe, memikirkan banyak hal. Dito yang melihat mendekat dan menyapa. Seperti biasa jika mereka bertemu, Dito selalu berusaha melukis senyuman di wajah gadis itu. Setelah misinya berhasil, barulah ia beralih serius.

“Ada apa sih. Lebah apa lagi yang mengganggu kamu?” tanyanya mulai serius.

Ayuni menghela berat. ia mulai menceritakan perihal yang mengganggu ketenangannya.

“Aku ketemu lagi dengan ibu Reza tadi. Dia sepertinya benar-benar gak tau soal Satya. Saat aku kasi pilihan ke dia untuk menceritakan soal pendonor atau anaknya, malah di jawab kalau dia mau Satya, berarti ibunya Reza benar-benar gak tau siapa Satya sebenarnya.” 

Mata dito melebar, ia kaget mendengarnya.

“Maksud kamu, dia pikir Satya orang lain? Bukan anaknya?” tanya Dito tidak percaya.

“Hmm,” jawab Ayuni sekenanya.

Ia kembali menghela nafas berat, sedangkan Dito masih meratapi Anita yang sampai tidak tahu siapa Satya. Ia tertawa kecil, geleng-geleng tidak percaya.

“Oh ya Bang.” Ayuni kembali menyadarkan Dito.

“Aku menemukan beberapa bingkisan kado di kontrakan Satya, aku yakin itu untuk Reza,” ungkapnya mengingat dengan tujuan ia ke kafe. Sebelumnya ia datang untuk menceritakan ke Dito soal kado-kado itu.

“Kado?” Dito memastikan.

“Iya, dan itu buat Reza.”

Dito terdiam, memikirkan sesuatu. Ayuni menatap Dito yang terlihat mengingat-ingat sesuatu. Ayuni menunggu Dito mengatakan apa yang tengah dipikirkannya.

“Oh iya. Aku juga pernah lihat dia membawa bingkisan kado ke sini, setelah minta izin untuk pulang cepat, dia membawa kado itu pergi. Aku menemukan dia di sebuah komplek perumahan, tapi gak sampai masuk, cuma ngeliatin rumah itu lalu kembali dengan kado di tangannya,” cerita Dito mengingat kejadian di mana dia menemukan Bayu dihari ulang tahun Reza.

“Komplek mana?” tanya Ayuni ingin memastikan. Ia tahu alamat rumah Reza, jika benar itu alamatnya, berarti kado-kado itu memang untuk Reza.

“Di jalan Manuruki, komplek citra gunung sari. Nomor rumahnya sih aku gak tau.”

“Berarti benar dong. Itu alamat rumah Reza. Jadi kado-kado itu benar untuk Reza?”

Ayuni dan Dito memiliki pikiran masing-masing terkait kenapa Bayu sampai tidak memberikan kado-kado itu pada Reza padahal ia telah mengeluarkan uang untuk itu. Ayuni menghela berat dan berdecak berkali-kali, sebab ia telah memutuskan untuk tidak ingin lagi bertemu Reza. Namun, saat ini lagi-lagi sepertinya Tuhan memilih jalan lain untuk Ayuni tempuh. Ia harus berperang dengan egonya, dan mencoba meralat keputusannya untuk tidak lagi bertemu Reza. Karena kado-kado peninggalan Satya, ia harus kembali dipertemukan dengan Reza.

Dito yang memberi saran untuk memberikan kado-kado itu kepada orang yang di tuju, ia siap menemani Ayuni menemui Reza di rumah sakit.

***

Mereka berdua berjalan berdampingan di lobi rumah sakit ditemani obrolan-obrolan sepele. Sekitar tujuh meter darinya, seorang suster tengah menempelkan kuping di pintu ruang rawat Reza.

Mereka saling memandang, menampilkan ekspresi penuh tanya, kemudian keduanya mengedikkan bahu tidak tahu. Saat mereka sudah dekat barulah suster menyadari. Wajahnya berubah salah tingkah, ia ketahuan hingga buru-buru meninggalkan tempatnya menguping.

I Want You Back - [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang