Transplantasi Jantung

1.8K 104 3
                                    

Selamat membaca
😚

Suasana tampak sepi, jalanan dengan pepohonan rindang berjejer rapi di kedua pinggirannya. Tampak sejuk dan indah dengan paparan cahaya senja yang baru akan mulai.

Seorang anak kecil berumur lima tahunan sedang berjalan sendirian di tengah jalan tersebut dengan santai.

Menggunakan pakaian serba putih membuat tubuhnya nampak bercahaya.

"Bayu?." suara lembut dari seorang anak remaja yang mengikutinya membuat dia menoleh menampakkan wajah imutnya. Ia tersenyum ramah, berhenti dan menatap anak remaja yang juga berdiri tak jauh darinya.

Ia melambaikan sebelah tangannya sambil terus tersenyum ramah, "kak Reza." Panggilnya.

Mendengar namanya di sebut, Reza yakin jika anak kecil di sana benar Bayu, adiknya. Ia melangkahkan kakinya dengan cepat. Sebab sangat merindukan adiknya, ingin sekali ia memeluk Bayu segera. Namun tiap kali melangkahkan kakinya maju, Bayu justru melangkahkan kakinya mundur sejumlah langkah kaki kakaknya.

Reza tidak mengerti mengapa adiknya melangkah mundur saat dirinya sedang melangkah maju, seolah Bayu enggan untuk di peluk, padahal ia kangen sekali dengan adiknya.

Reza sengaja menghentikan langkah kakinya untuk kemudian saat Bayu ikut berhenti, barulah ia berlari.

Berhasil. Reza berhasil mengelabui adiknya, kini Bayu dalam pelukannya.

Tak sesuai dugaannya, jika Bayu enggan menerima pelukan darinya, justru Bayu balas memeluknya dengan sangat erat. Mengalir kehangatan dari dalam tubuh mereka melalui pelukan erat yang seolah tidak ingin Reza lepaskan.

"Bayu, kakak kangen Bayu. Kakak juga ingin minta maaf karena tidak pernah menemuimu lagi. Kakak bahkan tidak tahu keadaanmu selama ini, apa kau baik-baik saja selama kakak gak sama kamu?" pelukan Reza makin erat. Ada rasa bersalah timbul dalam dirinya.

Pelukannya di lepas secara lembut oleh adiknya. Seolah tak ingin kehilangan adiknya lagi, kembali berusaha untuk memeluk adiknya. Ia menarik adiknya agar masuk dalam pelukannya kembali, namun Bayu menahannya.

Ia menatap manik mata Bayu tidak mengerti. Kedua tangannya masih menggenggam kedua tangan kecil adiknya, menunggunya berbicara. Mungkin saja Bayu ingin mengatakan sesuatu padanya.

"Bayu juga kangen. Tapi Bayu gak boleh sama kakak sekarang. Bayu harus pulang." tatapan matanya begitu tulus hingga membuat Reza tak ingin melepas pandangan mata adik kecilnya itu.
Senyuman yang terpancar di wajah Bayu seolah telah di manipulasi. Itu senyuman palsu yang hanya ingin di nilai baik-baik saja. Bagi Reza, sulit untuk membalas senyuman seperti itu. Ia bahkan kebingungan, apakah ia harus membalas senyuman itu sekarang atau harus menangis karena harus terpisah dengan adiknya?. Reza menatap manik mata itu dalam, ingin menggali apa yang ada di sana.

"Bayu akan ikut kakak ..."  Bayu menjeda, tatapannya tak lepas dari bola mata Reza yang tengah mensejajarkan tubuh dengannya. Sebenarnya itulah yang ia inginkan, kembali bersama kakaknya untuk tinggal di rumah yang sama lagi seperti dulu. Melakukan banyak hal bersama dan tertawa untuk hal-hal yang lucu dan menyenangkan.

"Beneran?, Bayu benar mau ikut kakak?" Harapannya menggebu. Reza akan sangat bahagia jika adiknya benar - benar ikut dirinya kembali. Betapa Ia sangat senang mendengar keputusan adiknya, sebelum adiknya melanjutkan apa yang sebenarnya ingin di katakan Bayu.

"Bayu akan ikut kakak, asalkan kakak bersedia merayakan ulang tahun Bayu." lanjut nya penuh harap. Senyumannya kembali mengembang untuk sesaat.

Reza yang mendengar keinginan adiknya, terdiam. Kedua tangannya dengan berat melepas genggaman tangannya dari Bayu. Sejujurnya Ia juga menginginkan itu, namun hal itu membuatnya takut.

I Want You Back - [Tamat]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang