PROLOG II

5.1K 297 7
                                    




Terhubung dengan satu kata yang disebut persahabatan, apakah mampu membuat seseorang rela melakukan atau bahkan mengorbankan apapun demi sahabatnya?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







Terhubung dengan satu kata yang disebut persahabatan, apakah mampu membuat seseorang rela melakukan atau bahkan mengorbankan apapun demi sahabatnya?

Kalau mereka sendiri akan menjawab dengan 'tergantung'.

Mengapa?

'Ya jujur aja sih kalau udah harus mengorbankan nyawa emang siapa yang mau? Inget kita mah bukan pahlawan kayak Avengers.'

Jawaban yang realistis, tetapi ada banyak benarnya. Mau sekuat apapun ikatan yang dimiliki, we have to think about ourselves too.

Salah satu nilai persahabatan yang mereka miliki sejak SMA adalah 'kita sahabat sehidup doang ya, nggak perlu pake semati-sematian soalnya kasihan kalau kita mati bareng, presentase orang ganteng di dunia langsung berkurang.'

Tidak lupa menyisipkan jokes. Percaya diri first, as always.

Intinya, persahabatan mereka begitu sederhana, seakan-akan memiliki sebuah ikatan yang begitu kuat namun tak terlihat.

Mereka tidak akan tahu kalau ditanya tentang warna kesukaan, makanan kesukaan, tempat liburan favorit, dan lainnya hal semacam itu.

Mereka justru akan lebih bisa menjelaskan tentang bagaimana sifat satu sama lain ketika marah, bagaimana masalah yang dihadapi, apa yang akan dilakukan ketika sedang senang atau ketika sedang sedih. Lebih memilih untuk mengerti pada hal yang tak telihat dan sudah menjadi kebiasaan, bukan terhadap hal yang waktu perubahannya cepat.

Sederhananya, kalau ditanya warna kesukaan ketika kecil pasti kebanyakan anak perempuan akan menjawab pink. Namun, tidak akan sama ketika hal tersebut ditanyakan kembali ketika ia mulai beranjak remaja.

Kira-kira seperti itulah persahabatan mereka jika diibaratkan dengan kata-kata sederhana.

Selayaknya manusia biasa, mereka juga tentunya punya masalah dan cara hidup yang berbeda-beda. Keadaan keluarga yang berbeda-beda, kesenangan yang berbeda-beda, bahkan sifat yang sangat berbending terbalik.

Namun, bagaimana bisa mereka bisa bersahabat?

Itulah indahnya kehidupan. Makhluk sosial hidup dengan saling membutuhkan satu sama lain, perbedaan membuat mereka tidak terpecah belah, justru untuk saling melengkapi begitu pula mereka.

Kalau dilihat sekilas dari luar, orang-orang akan mengira 'ini mereka pasti sering berantem tiap hari.'

Oh, jawaban dari pertanyaan itu sungguh jelas adalah : YA.

Lagipula, sebagian lebih dari mereka memiliki watak keras kepala, tiga lagi memiliki motto nggak usil sehari bakalan demam. Siapa juga yang akan mengira kalau orang-orang seperti itu berkumpul akan selalu damai aman sentosa?

Bahkan, abang-abang Guntur Buana yang lain sudah pasti akan menunjuk mereka sebagai perkumpulan yang paling ribut saat di rumah.

Memang, kalau ada kesempatan pokoknya harus ribut, sudah menjadi definisi paling tepat untuk mereka kalau sedang berkumpul.

Ribut masalah sedernaha, entah karena game, atau meminjam kaos kaki tidak izin, menghilangkan peda, dan masih banyak lagi.

Kalau gitu, mereka bakalan gampang ribut dong pas ada masalah besar? Pas masalah sepele aja mereka ribut 'kan?

Pengertian tentang persahabatan mereka memang sederhana, tetapi tidak sesederhana itu. Langsung menyimpulkan demikian sangat mengartikan bahwa ikatan yang mereka miliki benar-benar tak mudah terlihat, bukan?

Mereka seakan-akan terhubung oleh sebuah benang merah tak kasat mata yang membuat mereka saling membutuhkan satu sama lain.

'Nggak ada yang namanya berantem gara-gara cewek, sampai ketahuan lu semua gua gibeng!' ancam salah satu dari mereka. Ah, mungkin bisa ditebak siapa?


























Please welcome, the girls!

Please welcome, the girls!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

©Sebirunada, 2022.

Cerita Kanvas Putih✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang