25. Apology

956 132 10
                                    

Akhirnya setelah hampir satu minggu tidak sadarkan diri, Andisha mulai membuka matanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






















Akhirnya setelah hampir satu minggu tidak sadarkan diri, Andisha mulai membuka matanya. Jemarinya perlahan bergerak membuat dua gadis yang sejak pagi berada di sana langsung terkejut sekalugus terharu.

"Dishaaa!" kata Rhea sembari meraih tangan lemah sahabatnya itu.

"Gue panggil dokter, yaa," ujar Shifa yang langsung berlalu keluar.



Meski masih merasa begitu lemah, dengan segara kesadaran yang baru saja diraupnya, Andisha berusaha melihat sekitar. Seakan-akan mencari keberadaan seseorang.

"Kak Dirga ... nggak ada yaa .." lirihnya begitu pelan dan tidak terdengar oleh Rhea.

Apa itu cuma mimpi gue aja kalau Kak Dirga datang? Ternyata dia emang udah nggak peduli.

Mungkin waktu dengan sengaja tidak mempertemukan keduanya seakan-akan semesta tidak menyertai. Padahal, baru saja pagi ini Dirgantara pulang setelah satu minggu tidak beranjak dari ruangan karena dipaksa oleh Rhea dan Shifa.














**














Setelah dokter memastikan bahwa Andisha sudah pulih, oksigen di lepas dan gadis itu mulai bisa berbicara. Ia tersenyum begitu melihat sahabatnya Rhea baik-baik saja.

"Rhe lo gapapa 'kan? Tifus lo kambuh?" tanya Andisha begitu lemah pada sahabatnya.

"Itu udah lamaa, dua minggu yang lalu udah lewat kalii, yaampun! Gue tau ceritanya dari Mevin, gara-gara baru buka hp dapet pesan gue masuk IGD lo langsung panik!" balas Rhea.

Andisha menggeleng pelan sebelum akhirnya menoleh pada Shifa.

"Kak Shifaa," panggilnya.

"Iyaa, Dishaa. Udah lama nggak ketemu yaa, kaget banget gue! Kalian berdua nih beneran sahabatan ya, sampe sakit aja hampir barengan!" ujar Shifa menatap Rhea dan Andisha satu per satu. "Oh iya, nanti ada Nirmala sama Gisella juga. Kalau Karina ... mungkin bakalan ikut kalau pacarnya nggak rese."

"Thankyou yaa," ucap Andisha berusaha untuk menegakkan sandaran. Dengan sigap Rhea membantu dari samping.





"Rhe ..." panggil Andisha.

"Ya?"

"Kak Dirga nggak dateng, ya?"

Rhea diam dan bertukar pandang dengan Shifa. "Ehm ... nanti tunggu Kak Harsa n the genk datang, yaa, nanti mereka ceritain semuanya."

Andisha mengangguk.

"Lo ada kepengen makan apa? Mau buah? Gue potongin, ya?" tawar Shifa tetapi tanpa menunggu jawaban Andisha dan langsung mendekati nakas berisi buah.

Cerita Kanvas Putih✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang