42. Babysitting Time

1.1K 101 3
                                    

Weekend memang sudah seharusnya diisi dengan kegiatan yang menjauhkan diri dan pikiran dari pekerjaan atau melakukan hal yang menyenangkan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




















Weekend memang sudah seharusnya diisi dengan kegiatan yang menjauhkan diri dan pikiran dari pekerjaan atau melakukan hal yang menyenangkan.

Singkatnya, healing. Sudah menjadi hal rutin bagi budak korporat bekerja banting tulang senin sampai jumat, lalu sabtu dan minggu diisi dengan healing. Katanya sih, biar tubuh mampu kembali menghadapi padatnya hari Senin.

Begitulah yang direncanakan oleh Radi.

Dari sejak Jumat siang ia begitu antusias mengajak Shifa untuk menghabiskan waktu bersama di apartemennya di hari Sabtu. Bahkan, ia sudah banyak menyediakan makanan kecil dan minuman.


Akan tetapi, rencana tetap lah rencana. Tidak akan ada yang tahu masa depan 'kan?

Tiba-tiba saja, Sabtu pagi itu Mbak Ririn menghubungi Radi saat pemuda itu bahkan masih pulas tertidur. Ia lirik sejenak jam dinding yang baru menunjukkan pukul 6 pagi itu.

"Kenapa, Mbak?" ucapnya dengan suara jelas baru bangun setelah panggilan tersebut tersambung.

Semula, kedua mata pemuda itu masih tertutup dan raganya masih juga setia merebahkan diri di atas kasur yang begitu nyaman. Namun, entah apa yang dikatakan oleh Mbak-nya itu, Radi otomatis membulatkan mata dan bangkit dari kasurnya.

"HAH?" pekiknya tidak percaya dan langsung berlari menuju pintu depan.












Dengan wajah bantalnya, Radi menghela napas. Pemuda itu kini sudah menggendong keponakannya yang akan berusia dua tahun, dengan kain gendongan depan, dan tangan kirinya menggenggam tas berisi susu serta pakaian.

"Titip, ya, gantenggg! Nanti Mbak kasih jajan! Dadah sayangg!" pamit Mbaknya pada sang anak yang riang berada di gendongan Radi.

"Dadah, Mama. Cepet pulang, jangan lama-lama ngedatenya sama Papa!" ujar Radi dengan wajah datarnya.


Alamat gagal quality time dengan Shifa. Pemuda itu tersenyum getir ke ponakan yang memasang senyum menggemaskan ke arahnya.

"Oke, karena kamu lucu, hari ini Om maafin. Tapi janji jangan ganggu Om mau pacaran, ya?" ujar Radi seolah-olah berbicara pada si bayi dan menunjukkan jari kelingkingnya sebelum beranjak masuk kembali.













**













Radi
Jam berapa otw ke sini?

Shifa
Radi
Kamu udah chat itu lebih dari 10 kali
Dibilang bentar lagi!

Radi
Aku ada kejutan
Nanti jangan kaget, ya

Shifa
Ya kalau kejutan pasti kaget dong?

Radi
He he

Cerita Kanvas Putih✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang