Baru satu menit berlalu gadis cantik itu tersenyum begitu membaca pesan di ponselnya. Karina benar-benar bersyukur bisa mengenal teman-teman baik seperti Andisha, Rhea, Shifa, dan Nirmala. Ditambah Gisella, seorang sahabat yang selalu ada untuknya.BRAKK!
Namun, baru saja tertawa kecil untuk sejumput kebahagiaan, suara hantaman keras terdengar dari dalam kamarnya. Membuat Karina terkejut hebat karena tahu kekasihnya sedang ada di sana.
Gadis itu langsung beranjak untuk melihat ke dalam kamarnya.
Saat masuk, ia langsung mendapati gantungan baju kayu miliknya sudah terjatuh dengan sosok sang kekasih yang tengah berdiri di depannya.
"Kak, kenap—"
Belum selesai Karina menyelesaikan pertanyaannya, ia sudah melihat sang kekasih menggenggam sebuah hoodie hitam yang beberapa waktu terakhir selalu menemani dirinya.
"Hoodie siapa ini? Punya selingkuhan lu?" tanya Fandi lalu menatap tajam Karina.
Berusaha untuk tenang, Karina sangat hati-hati menjaga ekspresinya.
"Itu punya aku, Kak. Nggak pernah kelihatan karena dari waktu pertama beli aku tinggalin di kantor," balasnya berusaha tenang.
"Jangan bohong! Gua tau lu selalu pake hoodie ini tiap malem!" pemuda itu mulai meninggikan suaranya dan membuat Karina tersentak sesaat.
"Nggak bohong, Kak," jawabnya tenang. "Beneran itu gue beli dua bulan yang lalu, kalau nggak percaya aku bisa nunjukin olshopnya."
Bodoh, ngapain harus gue bilang sampe segitunya?!
Gadis itu berpikir kalau Fandi akan benar-benar menanyakan toko tempat dirinya membeli hoodie tersebut, ternyata tidak. Fandi kemudian hanya mengangguk dan melempar asal hoodie itu. Merasa sudah mendapatkan jawaban yang diinginkan, maka secara drastic emosinya akan kembali melunak.
Namun, selama pemuda itu masih berada disekitarnya, Karina selalu harus siaga satu kareba ledakan emosi sosok itu juga tidak terduga.
"Gua pergi dulu," ucap Fandi lalu mengambil asal kunci mobil Karina.
"Mau kemana, Kak? Katanya—"
"Mau kemana ya juga urusan gua, lu akhir-akhir ini bawel banget kenapa sih?!"
"Maaf, Kak ..."
Suara pintu utama yang tertutup telah terdengar, Karina baru bisa menghela napasnya lega. Ia raih kembali hoodie hitam yang tergeletak di lantai itu dan menatapnya dengan penuh rasa sakit. "Apa ini emang saatnya harus gue kembaliin ini hoodie ke pemiliknya?" gumam Karina pelan.
**
Gisella sejak pertama datang hanya mondar-mandir tidak jelas, membuat Karina bingung dengan tingkah sahabatnya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kanvas Putih✔️
Fanfiction[ 00 LINE NCT ] Bagaikan sang pelukis yang memberi warna pada sebuah kanvas putih. Bercerita tentang keenam manusia dengan masing-masing kisahnya terhubung dengan sebuah kata yang dinamakan persahabatan, terjerat dalam lika-liku dunia yang disebut k...