⚠️ cw// a lot harsh words, violence, toxic relationship, & attempt to su*cide
please be wise and read at your own risk🙏Keadaan apartemen mewah seorang gadis bernama Katarina itu sudah seperti kapal pecah, pecahan kaca di mana-mana. Lantas, bagaimana keadaan gadis itu sekarang? Sangat jauh dari kata baik-baik saja.
Malam itu juga, sang gadis langsung menjadi pelampiasan emosi sang kekasih.
PLAK!
Suara tamparan keras menggema di seluruh ruangan. Katarina tersungkur setelah menerima pukulan pada pipinya. Rasa perih seakan-akan menjalar ke seluruh tubuhnya dan wajah cantik sang gadis langsung memerah.
"Berani lu selingkuh, ya? Dasar jalang!" emosi sang kekasih yang bernama Fandi itu.
Karina terisak, labiumnya bergetar. "Aku nggak selingkuh, Kak ... dia benaran cuma kenal— AAAK!"
Teriakan gadis cantik itu kembali menggema karena rambutnya ditarik keras oleh Fandi. "Nggak usah ngeles lu! Udah anak pungut malah nggak tau diri! Inget keluarga yang nampung lu tuh butuh keluarga gua!"
Gadis malang itu berusaha menahan isak tangisnya dengan terus mengigit bibir bagian bawah. Rahangnya dicengkram kuat oleh sang kekasih.
"Gua udah bilang 'kan, hormati gua sebagai pacar lu? Gua nggak suka lu sedikitpun deket sama cowok lain dan gua paling nggak suka diabaikan. Ngerti, sayang?"
Karina berusaha mengangguk di sela isak tangisnya.
"Good girl," balasnya mulai dengan intonasi tenang dan setelahnya mengusap pelan puncak kepala Karina.
"Kamu tau 'kan aku begini karena aku tuh sayang banget sama kamu? Aku takut kehilangan kamu," suara pemuda itu melembut beriringan dengan tangannya yang mengusap pipi memerah sang gadis.
Karina otomatis memejamkan kedua matanya takut saat sang pemuda tiba-tiba mendekatkan wajahnya dan mengecup singkat bibir bengkaknya.
"Kamu takut sama aku?"
Karina menggeleng pelan.
"Aku sayang kamu," lanjutnya sebelum beranjak dan mengambil kunci mobil Karina. "Sebagai hukuman satu minggu ini kamu nggak boleh kemana-mana sendiri. Kalau mau pergi, bilang dulu sama aku. Termasuk pergi sama temen kamu yang namanya Gisella itu."
"Kalau sampai ketahuan kamu pergi diam-diam, kamu tau akibatnya 'kan, sayang?"
Saat suara pintu tertutup terdengar, Karina sepenuhnya melemas dan kembali mengeluarkan isak tangis yang sebelumnya tertahan. Sebuah hoodie hitam yang terletak tidak jauh, diraih sang gadis.
Ia peluk erat hoodie tersebut, menghirup sebanyak-banyaknya aroma khas yang selalu membuatnya rindu itu seakan-akan tiada hari esok dan mengharapkan bahwa sosok pemilik benar-benar ada di sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kanvas Putih✔️
Fanfiction[ 00 LINE NCT ] Bagaikan sang pelukis yang memberi warna pada sebuah kanvas putih. Bercerita tentang keenam manusia dengan masing-masing kisahnya terhubung dengan sebuah kata yang dinamakan persahabatan, terjerat dalam lika-liku dunia yang disebut k...