dibaca pelan-pelan ya, dibawahnya ada kejutan🤭
Three years later, 2026.
Meski tiga tahun berlalu, rasanya seperti sekejap mata, solidaritas TB tidak pernah diragukan. Walaupun tidak sering, setiap dua kali dalam bulan mereka masih memutuskan untuk selalu berkumpul. Satu kalinya mereka-mereka aja, satu kali lagi baru ajak cewek-cewek.
Tidak ada yang banyak berubah. Masih sifat TB lama yang selalu rusuh, berisik, dan bucin akut. Yang berbeda hanya posisi mereka dalam pekerjaan.
Radi sudah lama resign dari perusahaan lama dan kini menjadi pegawai di salah satu perusahaan BUMN. Gajinya memang belum seberapa, tapi lebih dari cukup untuk memulai bisnis dengan membangun agency yang menyediakan jasa desain grafis. Semua berawal dari hobi. Ia juga banyak mendapat bantuan dari sahabatnya yang lain.
Langit, setelah memikirkan berbagai saran, di tahun berikutnya Langit juga memilih resign setelah tepat satu tahun kontrak, untuk mengikuti seleksi PNS untuk bisa masuk di kejaksaan. Tentu saja, sudah seharusnya ia mengikuti jejak sang Papi 'kan? Bukan karena paksaan, tapi ia juga berpikir bahwa latar belakang pendidikannya akan bisa lebih dihargai jika melangkah ke sana dibandingkan bekerja di perusahaan swasta. Kini pemuda Bratajaya itu masih berstatus sebagai pegawai di Kantor Kejaksaan pusat dan tahun ini genap dua tahun baginya untuk bisa mengikuti pendidikan dan pelatihan pembetukan Jaksa.
Harsa, sejak awal memang sudah melangkah di tempat kerja impiannya dan pemuda itu juga tidak pernah sekaligun meragukan mimpinya serta kemampuannya. Masih di perusahaan TV yang sama, Ia kini sudah menempati posisi kepala divisi, pemecah rekor terbaru karena usianya masih muda.
Dirga, yang kalau kata Harsa masa depannya sudah sangat jelas karena akan jadi penerus Rumah Sakit Erlangga. Sedangkan menurut pemuda itu sendiri jalannya masih sangat jauh. Meski dua tahun lalu sudah menyelesaikan koasnya dan diangkat menjadi Dokter, Dirga masih merasa dirinya belum sebaik sang Ayah dan Mbak Ariena. Tahun itu juga, ia lanjut studi S2 managemen karena sudah berjanji dengan ayahnya demi melanjutkan tugas Mbak Ariena sebagai pemimpin Rumah sakit. Jadi sekarang? Officially jadi pemimpin Rumah sakit muda.
Yudha, sama nasibnya seperti Dirga. Diminta melanjutkan perusahaan keluarga. Awalnya Yudha diminta untuk memimpin perusahaan yang ada di Singapura dan Jerman, tetapi ia memilih untuk fokus yang di Indonesia. Kenapa? Bucinlah. Mana sanggup ninggalin Nirmala yang waktu itu masih skripsian. Kini posisinya sudah jadi bawahan Direktur, yang adalah kakak sepupunya sendiri.
Theo, orang pertama di TB yang melanjutkan studi ke Jepang. Satu tahun yang lalu ia lulus, tapi sampai tahun ini belum bisa kembali ke Indonesia karena secara tidak sengaja ditarik jadi Dosen muda di kampus sana. Jelas awalnya ada kata protes kecil dari anak-anak TB, tapi mereka tentu saja sepenuhnya mendukung karir sahabat. Makanya setiap kumpul mereka tidak akan pernah lupa untuk video call dengan Theo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kanvas Putih✔️
Fanfiction[ 00 LINE NCT ] Bagaikan sang pelukis yang memberi warna pada sebuah kanvas putih. Bercerita tentang keenam manusia dengan masing-masing kisahnya terhubung dengan sebuah kata yang dinamakan persahabatan, terjerat dalam lika-liku dunia yang disebut k...