Mungkin ada puluhan kali Andisha melihat sahabatnya, Rhea, mondar-mandir tidak jelas padahal dirinya sedang bercerita antusias. Sebuah garpu yang berada di tangannya ia hentakkan cukup keras pada piring kaca di atas meja."Ini gue cerita dari tadi nggak lo dengerin??" tanya Andisha mulai kesal.
Tanpa dosa, Rhea menggeleng cepat dan tidak ada niatan sama sekali untuk memperhatikan sang sahabat.
"Sorry banget gue lagi kedistraksi sama hal lain yang lebih penting daripada kisah cinta lo yang happy ending itu," ceplos Rhea.
"Sialan," cibir Andisha. "Emang ada apaan sih lo? Kayak setrika rusak deh mondar-mandir terus!"
Tidak langsung menjawab, Rhea masih sibuk menggigit jarinya gelisah.
"WOI!" teriak Andisha menyadarkan Rhea yang semakin tenggelam pada pikirannya. "Lo kenapasihh, Rhea Dianka??"
Sahabatnya itu akhirnya menoleh pada Andisha dengan wajah penuh gelisah. "Sha, lo belum dapet kabar gitu ya dari Kak Dirga?
"Hah? Kabar apaan?" bingung Andisha.
"Oh mungkin bentar lagi, 5...4...3...2...1—"
TING!
TING!
Bunyi notifikasi ponsel mereka berbunyi secara bersamaan. Entah bagaimana bisa Rhea menebak semua itu, tetapi sesuai dengan perkiraan, bahwa pesan tersebut dari cowok mereka masing-masing.
"Emang ada ap—OH?!" pekik Andisha sembari membulatkan matanya sempurna. "Jangan bilang lo..."
Rhea mengangguk lemah. "Iya, minggu depan ada acara pernikahan besar Kak Tristan, cucu sulung Adiwangsa, kakak kandung Ezra. Dan YES ABSOLUTELY YES gue diundang sama Ezra!"
Andisha menatap Rhea dengan sorot mata khawatir. "Terus ... lo mau dateng? Tapi nanti ketemu Papi lo—"
"Ezra temen deket gue di basket, nggak mungkin gue nggak dateng, nggak enak gue!" balas Rhea cepat.
"Apa nggak bisa alasan aja gitu sakit atau apa?" tanya Andisha berusaha memberikan solusi.
"Yang ada gue kena amuk Kak Harsa, dia benci banget kalau bikin alasan sakit!"
Harsa
Lo udah dapet undangan dari Ezra 'kan?
Gimana? Ikut?Rhea
Ya pikir aja
Apa nanti kata Ezra kalau gue nggak pergi??Harsa
Kalau emang gabisa, gapapa. Tapi jangan alasan sakit, bikin alasan lain.Rhea
Udahlah gapapaa
Gue juga kangen Papi, pengen ketemu meskipun situasinya nggak mendukung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Kanvas Putih✔️
Fanfiction[ 00 LINE NCT ] Bagaikan sang pelukis yang memberi warna pada sebuah kanvas putih. Bercerita tentang keenam manusia dengan masing-masing kisahnya terhubung dengan sebuah kata yang dinamakan persahabatan, terjerat dalam lika-liku dunia yang disebut k...