36. Uplifting Ending?

1K 140 31
                                    

Apakah ada yang sadar, di tengah masalah yang terjadi, ada sepasang manusia yang sama sekali tidak bertegur sapa, bahkan mencuri pandang pun tidak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
























Apakah ada yang sadar, di tengah masalah yang terjadi, ada sepasang manusia yang sama sekali tidak bertegur sapa, bahkan mencuri pandang pun tidak.

Bukan Theo dan Gisella, jelas bukan.

Iyap.

Siapa lagi kalau bukan Nirmala dan Yudha. Sedikit beralih dari konflik Karina dan Langit, selagi proses hukum sedang berjalan.






Sudah tiga hari berturut-turut Langit yang berjaga di rumah sakit setelah pulang kantor hingga paginya. Karina sih tentu senang-senang aja, meski tidak ditunjukkan secara gamblang. Tetapi, yang pusing Gisella.

Masalahnya, setelah kejadian tempo hari, Dirga dan Harsa juga sedikit was-was kalau mereka tidak bisa jaga, alhasil Gisella yang harus bekerja WFRS (work from rumah sakit) dari pagi sampai sore ketika Langit pulang.

Memang Fandi sudah ditahan sementara, tetapi Langit si bucin maksimal itu yang membuat Gisella pusing karena peraturan ketatnya yang tidak membiarkan Karina sendirian.

"Lo aja bawa Karina ke kantor, gimana?"

"Lo kira dia anak gue?"




Contohnya hari ini, pagi ini KEBETULAN yang bisa jaga adalah Nirmala dan Yudha. Awalnya Yudha mau langsung pulang tetapi ditahan keras oleh Langit. Harus ada cowok satu pokoknya.

Sebelum Langit pamit pulang, keadaan ruangan sudah mencekam, Karina juga ikut bungkam.


Ini mereka ada masalah apa, ya? Kok ada hawa-hawa hitam gelap gitu ...?


Langit berdeham kecil dan mengusap lembut puncak kepala Karina. "Pulang dulu, ya. Nanti sore ke sini lagi."

"Yud, Mal. Titip Karin bentar aja," ujar Langit lalu hilang dibalik pintu.


"8 jam mah kagak bentar," gerutu Yudha seraya memainkan tisu.




"Kak Karin mau buah? Gue kupasin, ya!" tawar Nirmala lalu bangkit dari duduknya untuk mendekati Karina.

Sejenak Karina hanya memandangi wajah Nirmala dan sesekali ke arah Yudha yang hanya memainkan ponsel. Jelas ada yang tidak beres.

"Lagi berantem, Mal?" bisik Karina pada Nirmala.

Gadis yang ditanya mengangguk pelan. Melihat itu, Karina merasa tidak enakan. Kalau saja ia tidak meminta untuk menambah hari di rumah sakit, hal ini tidak akan terjadi.

"Sorry, yaa. Kalau nggak nyaman, boleh pulang aja kok, Mal. Yudha aja di sini gapapa, atau malah kalau kalian berdua mau pulang juga gapapa Gue⸺"

"NGGAK!" jawab Nirmala dan Yudha bersamaan.

Karina terkejut. Ternyata Yudha dengar.

"Mending gue terjebak begini selama 8 jam daripada harus menerima amukan dari Kak Langit," jawab Nirmala segera.

Cerita Kanvas Putih✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang