20. My Everything

1K 115 21
                                    

Benar-benar beberapa minggu terakhir, kehidupan seorang Radiansyah sangat jauh dari kata baik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.































Benar-benar beberapa minggu terakhir, kehidupan seorang Radiansyah sangat jauh dari kata baik. Tidak ada Shifa yang setiap hari akan berbicara sepanjang jalan hanya karena Radi tidak makan. Gadis itu sangat berperan besar atas semangatnya.

Entahlah, secara tidak sadar memasukkan nama Ashifa ke dalam daftar penting dalam buku kehidupannya.

Tidak jarang juga Radi jadi kehilangan fokus saat bekerja dan sering ditegur oleh atasan. Pekerjaan banyak terbengkalai dan sebagainya.

Ditambah, Radi terus kepikiran perihal Nakayla yang cukup sering mengajaknya bertemu, dan pemuda itu tidak tahu cara menolak yang baik.

Kalau kata seorang Theo Teguh, "Harus tegas dan gentle sih, Di, jangan kelihatannya lu kayak sasimo. Paham 'kan maksud gua?"

Posisi Theo di TB memang teramat sangat dibutuhkan, bukan hanya karena dia yang paling waras, Theo juga cukup bisa diandalkan untuk segala situasi.








Ada mungkin sekitar 30 menit Radi hanya termenung untuk berpikir. Memang harus segera diselesaikan sebelum pekerjaanya benar-benar berantakan hanya karena soal percintaan.












Radi
Nakayla

Nakayla
Iyaa, Radi
Kenapa?

Radi
Bisa nanti sore ketemu?

Nakayla
Boleh! Mau ketemu di mana?

Radi
Di GI aja, Lobby Arjuna
Kantor lo dekat sana 'kan?

Nakayla
Okee!







Setelah mengirim pesan singkat tersebut, Radi sedikit menghela napasnya lega. "Ayo, Radi, jangan jadi pengecut. Lu pasti bisa," gumamnya untuk menyemangati diri sendiri sebelum kembali berkutat pada layar komputer di depannya.














**













Jujur saja, bukan hal yang mudah untuk Radi memutuskan mengajak Nakayla bertemu demi melurusakan semuanya. Bahkan selagi bekerja, pikirannya masih terdistraksi akan bagaimana cara menjelaskannya nanti.

Tetapi pada akhirnya, pemuda itu hanya bergantung pada bagaimana waktu mengalir. Kalau terlalu banyak berpikir dan menyusun kata-kata, akan terlihat tidak tulus.




Gadis dengan rambut sebahu itu tersenyum lebar saat berhasil menemukan Radi di tengah keramaian hiruk-pikuk manusia. Radi juga melambaikan tangannya kecil.

"Udah lama, Radi?" tanya sang gadis.

Radi menggeleng pelan. "Baru aja. Yuk cari tempat makan di atas, belum makan 'kan?"

Cerita Kanvas Putih✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang