D&P, Pembalasan.

671 58 0
                                    

Selamat membaca...

Maaf jika certitanya kurang menarik. 🙏🙏🙏🙏


Hari ini adalah jam kosong karena semua guru sedang rapat di gedung utama sekolah, sehingga banyak siswa/i yang berkeliaran di koridor sekolah.

Tapi semua orang di koridor melihat dengan penuh ke bingungan, takut, dan kagum. Melihat 4 primadona sekolah datang ke kawasan kelas 2.

Mereka barjalan dengan tegap dan di dak peduli dengan tatapan sekeliling, mereka berjalan dengan wajah dingin, dan tatapan tajam. Mereka hanya berjalan tapi aura meeka sangat mencekam.

Ke 4 gadis itu adalah Jisoo,Jenni Rosè, dan Lisa.

Setelah sampai di depan ruang kelas yang meraka tuju, mereka masuk dan ditatap bingung oleh orang di kelas.

Jenni langsung berjalan menuju bangku paling pojok, namun oarang yang duduk di sana tidak menyadari itu.

BRAK!!.

Jenni menendang meja dengan kuat sehingga ke 3 orang yang duduk di sana kaget.

"Dasar kurang ajar!!, kau mau mati ha!?." Momo teriak pada Jenni penuh amarah.

Jenni hanya tersenyum miris dan menarik rambut  Momo dengan keras dan menghempaskanya ke arah Lisa dengan kuat.

PLAK!!

Langsung di tampar oleh Lisa dengan keras hingga bibi Momo bersarah. Dan tersungkur di lantai dengan wajah kaget dan takut.

"Berani-berani nya kalian dengan kakak kelas." Wendy ingin menapar Lisa tapi lebih dulu di tarik oleh  Jisoo.

BUAK!!.

Jisoo memukul kepala Wendy ke ke meja dengan sangat kuat, dan di tatap dengan mata dingin san seringai yang menyeramkan.

Wendy memegang kepalanya yang sangat sakit tapi tidak berani mengeluarkan sura.

"Kamu kemari?." Ucap Rosè denag nada dingin dan mengancap menunjuk ke arah Nancy.

Yang di tunjuk berjalan dengan gemerata dan pucat.

Palk! Plak! Plak!

Pipi nya langsung di hujani oleh tamparan Rosè hingga pipinya bengkak dan merah.

Ketiga kakak kelas itu meringkuk menahan rasa sakit tapi juga takut gemtaran. Mereka tidak menyangka bahwa orang yang selam ini mereka ganggu akan semenakutkan ini.

"Apa kah kalian sudah gila." Beberapa laki-laki ingin membantu teman sekelas mereka.

Langsung di halangi oleh Jenni dengan mengoyang kan jari telunjuk nya, dan di ikuti tatapan tajam oleh Jisoo,Lisa, dan Rosè. Membuat mereka menlean ludah dengan kasar.

"Ini tidak ada hubungan nya dengan kalian , jadi jangan ikut campur." Ucap Lisa dengin sambil mendudukan ketiga kakak kelas itu di lantai.

"Nah, apa yang harus kita lakukan?." Tanya Jisoo dengan mata dingin sambil duduk di atas meja sambil menyilangkan kakinya.

"Bagai mana jika kita rusak saja wajah mereka yang cantik ini." Rosè mengelus wajah Momo dengan lembut tapi matanya berkata bahwa dia tidak main-main.

"Maaf,  am ampuni kami." Wendy menagis dan memohon ampun.

"Hahhahahahahahahahahahahahahahah." Mereka ber empay tertawa tapi tawa mereka terdengar menakutkan bagi yang mendengar.

"Ini peringatan pertama dan terakhir kami pada kalian." Ucap Jisoo lembut tapi entah kenapa sangat menakutkan.

"Kami janji. Tidak akan menggnggu kalia lagi." Ucap Momo sambil berlutut di ikuti Wendy dan Nancy.

"Makanya jangan sok jagoan dan sok beruasa jika tidak memiliki kemampuan." Jenni berjongkok sambil menapar ringan wajah mereka bertiga.

"Udah yuk, laper nih." Ajak Rosè di tengah suana yang menegangkan.

"Aduhh Cheng, otak tu kok isinya makaaan aja sih." Perotes Lisa sambil menyodor kepala Rosè ringan.

"Namanya juga laper Lis." Rosè memajukan  bibir nya lima senti ke depan.

"Ya udah yuk." Ajak Jisoo lamgsung beranjak ke kantin di ikuti JenLiCheng. Meninggalkan ketiga kakak kelas itu yang masih gemetar ke takutan, dan tatapan bingung seklaigus anak-anakn yang lain.

"Mereka kalau marah serem juga ya." Ucap Irena pada Joy dan Sulgi yang menatap mereka dari tadi.

"Betul kek orang lain aja." Timpal Joy sambil mengusap tubuhnya yang merinding ketakuan melihat mereka dari tadi.

"Iya mereka biadanya senyum manis, ramah. Tapi seklai nya marah kek iblis dari neraka." Ucak Sulgi lagi di angguki setuju oleh Sulgi dan Irene.

Sulgi, Irene, dan Joy pun keluar kels dan mengejar ke 4 tenya yang sudah lebih dulu ke kantin. Pemandangan menyeramkan yang mereka lihay tadi tidak membuag mereka engan berteman dengan Jisoo, Jenni, Lisa, dan Rosè.




Tbc..............op

Jangana Lupa VOTE & KOMEN YA.

TERIMAKASIH BANYAK KARENA SUDAH MEMBACA CERITA AKU.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang