23

433 46 1
                                    






"Hallo bagai mana ke adaan di sana?." Seseorang dengan baju hitamserta topi hitam sedang menepon seseorang.

"Di sini hampir selesai nak, tapi aku masih memerlukan sedikit waktu lebih lama." Ujar di sebrang sana.

"Kabari aku perkembangan selanjutnya, aku akan beemain-main sebentar untuk persiapan puncak nya."  Ujar wanita berbaju hitam itu dengan semiril licik nya.

"Baik lah, lakukan sesukamu. Pastikan tidak merusak rencana yang sudah bertahun-tahun kita siap kan."  Peringat nya dengan penub penekanan.

Tut..tut..tut..

Suara sambungan telepon terdengar, tanda sambungan terputus.

"Ck selalu saja seenak nya." Gumam gadis baju hitam itu dan lansung pergi dari tempat gelap itu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
.

Karena besok malam minggu Rosè, Lisa, Jisoo dan Jennie memutuskan untuk nobar saja di rumah, soal nya lagi mager keluar di tambah urusan malam mereka sedang kosong.

Di ruang tamu  Jennie duduk di ujung sofa, dan Jisoo di ujung lain nya, adan di antara mereka ada Lisa dan Rosè duduk  leshan di bawah dan bersandar di sofa. Dan dengan berbagai cemilan serta coklap panas terdedia di atas meja.


"Wah pemeran utamanya sangat cantik." Gumam Rosè.

"Siapa yang kamu maksud Hon?." Bisik Lisa sinis.

"Itu  Jun ji-hyun bukan kah dia sangat cantik, seksi dan mempesona." Bisik Rosè mata masih fokus ke TV.

Mendengar penuturan Rosè membuat Lisa keasal dia menatap Rosè tajam, namuan sayang nya yang di tatap tidak peka.

"Lihat-lihat senyum nya sangat mempesona." Bisik Rosè lagi.

"Oh. Cantik?, seksi?, mempeson?." Tanya Lisa dingin.

Rosè lansung menoleh ke arah Lisa dan melihat wajah Lisa yang sedang menahan kesal.

"Tentu saja kamu lebih cantik, seksi dan mempesona Hon. Tidak ada yang bisa menandingi mu di hati ku Hon." Ucap Rosè lembut  dan bermanja ria pada Lisa.

Lisa mengabaikan Rosè.

"Kamu marah Hon?." Tanya Rosè memperlihatkan pupy eyes nya. Dan itu terlihat menggemaskan di mata Lisa.

"Kamu sangat menggemaskan, bagai mana aku bisa marah pada mu. Hem?." Ucap Lisa merangkul Rosè dan menarik nya ke dalam pelukan nya.

"I love you." Manja Rosè

"Love you too. Honey."  Lisa mengecup pucuk kepala Rosè. Mereka saling tatap-tatapan  dengan penuh cinta dan mesra.

Jennie menyesap coklat panas nya yang sudah dingin, berharap bisa mendinginkan kepala nya yang tersa panas.

Puk

Jennie letak kan gelas nya dengan keras hingga menimbulkan sura.

"Jangan bermesaraan di sini." Ucap Jennie sinis nan dingin

Membuat Chaelisa yang mesra-mesraan menatap kearah Jennie, yang menatap mereka dengan dingin terlihat kemarahan di matanya.

"Ada apa Jennie?." Tanya Rosè polos. Membuat kesabaran Jennie habis.

"Ck!, pasangan gila jika kalian ingin bermesaraan lihat temapat. Kita tadi ingin menonton film tapi malah menyaksikan kemesraa kalian, membuat ku muak saja. Tolong hargai kami di sini. Aku tau kalian sedang di amuk cinta tapi jangan du umbar di mana pun. Walau pun kalian tidak bermesraan di depan orang laian semua tau kalian saling mencintai. Jadi tolong hargai kami di sini." Ucap Jennie marah sehingga  dia mengcuapkan kalimat panjang itu denga sekali helaan nafas.

DRAK & PINKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang